TAHUKAH ANDA TENTANG CACAR AIR
Oleh : dr Lusia
Cacar air (varisela)
Cacar air merupakan penyakit infeksi virus akut yang sangat menular disebabkan oleh Varisela Zoster Virus (VZV). Cacar air berbeda dengan cacar atau infeksi kulit yang disebabkan oleh virus Pox (Pox Virus Variolae) yang gejalanya sangat berat dan bisa menimbulkan kematian atau bila sembuh ditandai dengan bopeng-bopeng yang buruk. Untunglah negeri kita sudah terbebas dari cacar jenis ini, sedangkan cacar air lebih ringan dari cacar dan tidak mematikan. Yang perlu diperhatikan adalah kebersihan kulit. Namun cacar air dapat merupakan penyakit berat dengan 20% kematian dalam masa bayi baru lahir (< 1 bulan) tanpa kekebalan dari ibu, bayi premature, dan bayi tidak normal ,< 6 bulan jika diberikan dalam 3 hari pemaparan.
Menular
Penyakit cacar ini cepat sekali menular pada orang-orang di lingkungan penderita. Menyerang terutama anak-anak dan kadang-kadang juga orang dewasa. Bila menyerang orang dewasa gejala biasanya lebih berat.
Cacar air ditularkan melalui udara dari percikan ludah, batuk dan bersin atau berpindahnya isi cairan (penularan yang terjadi sentuhan kulit ke kulit) atau benda-benda yang telah terkontaminasi dari lepuhan cairan kulit si penderita..
Sejak mulai kemerahan di kulit sampai 2 minggu cacar air berlangsung penderita dapat menularkannya.( Masa aktif penularan penyakit cacar air adalah 1-2 hari sebelum bintil pertama muncul , hingga 6-7 hari setelah bintil terakhir muncul. Apabila lesi telah berubah menjadi krusta (keropeng/mengering), pasien tidak menularkan penyakit. Lewat masa tersebut, secara klinis anak sudah tidak akan menularkan penyakitnya lagi. Artinya, dia sudah dapat mulai diperbolehkan berdekatan atau bermain dengan orang lain. )
Jika mengenai ibu hamil, dapat menular kepada janin dan 2% diantaranya akan mengalami kelainan bawaan. Sepertiga dari bayi baru lahir dapat tertular dari ibu yang menderita cacar air pada 5 hari sebelum dan 2 hari setelah melahirkan.
Jika mengenai ibu hamil, dapat menular kepada janin dan 2% diantaranya akan mengalami kelainan bawaan. Sepertiga dari bayi baru lahir dapat tertular dari ibu yang menderita cacar air pada 5 hari sebelum dan 2 hari setelah melahirkan.
Air di daun talas
Penyakit cacar air menyerang kulit. Mula-mula demam, kemudian tampak kemerahan di kulit. Pada bercak-bercak kemerahan kulit ini tumbuh gelembung cacarnya. Tampak seperti air di daun talas. Ukurannya tidak seragam. Biasanya muncul di dada, punggung, wajah dan lengan serta kaki. Rasanya gatal dan mudah pecah. Jika masih dalam keadaan yang berisi air, kita harus menjaga agar gelembung-gelembung itu tak pecah. Soalnya bila tak pecah dan diberi obat yang baik, maka akan diserap oleh tubuh sehingga tak meninggalkan bekas. Lesi juga terdapat pada selaput lendir.
Kekebalan
Penting diketahui bagi anak yang pernah kena cacar air akan mengalami kekebalan tapi kekebalan ini sifatnya sebagian. Jadi satu saat bisa kena cacar lagi apabila kondisi tubuh sedang menurun. Penyakit cacar orang dewasa namanya herpes kulit. Juga supaya daya tahan tubuh selalu bagus, imunisasi cacar air juga membantu dalam arti kalaupun terkena infeksi biasanya akan ringan saja gejalanya.
Pencegahan
Disamping imunisasi wajib juga diberikan vaksin cacar air dengan dosis tunggal pada anak-anak usia 1-15 tahun sebagai upaya pencegahan sedangkan pada usia dewasa diberikan dengan dua dosis yang berselang 1-2 bulan.Untuk Ibu hamil tidak disarankan diimunisasi cacar air karena efek vaksin terhadap janin belum diketahui.
Menurut Satgas Imunisasi pada tahun 2017 mengingat:
1. Kejadian varisela di Indonesia terbanyak pada anak yang telah berinteraksi dengan anak seumurnya (awal sekolah)
2. Penularan varisela (kepada adik atau anggota keluarga yang lain) terbanyak pada saat usia sekolah, maka direkomendasikan:
* vaksin varisela diberikan mulai umur 1 tahun, terbaik sebelum masuk sekolah, dosis 0,5 ml secara subkutan. Pada anak lebih dan sama !3 tahun vaksin dianjurkan untuk dua kali selang 1 bulan.
* Pada keadaan terjadi kontak dengan kasus varisela, untuk pencegahan vaksin dapat diberikan dalam waktu 72 jam setelah penularan (dengan persyaratan kontak dipisah/tidak berhubungan).
Menurut WHO position paper tahun 2014 mengenai vaksin monovalen varisela dan herpes zoster merekonmendasikan dapat diberikan 1 atau 2 dosis (0,5 ml injensi subkutan) pada anak-anak (usia 12 bulan -12 tahun) dengan interval waktu 6 minggu sampai 3 bulan. Untuk remaja dan dewasa (usia 13 tahun ke atas) direkomendasikan diberkan dengan interval waktu 4-6 minggu.
Menurut Satgas Imunisasi pada tahun 2017 mengingat:
1. Kejadian varisela di Indonesia terbanyak pada anak yang telah berinteraksi dengan anak seumurnya (awal sekolah)
2. Penularan varisela (kepada adik atau anggota keluarga yang lain) terbanyak pada saat usia sekolah, maka direkomendasikan:
* vaksin varisela diberikan mulai umur 1 tahun, terbaik sebelum masuk sekolah, dosis 0,5 ml secara subkutan. Pada anak lebih dan sama !3 tahun vaksin dianjurkan untuk dua kali selang 1 bulan.
* Pada keadaan terjadi kontak dengan kasus varisela, untuk pencegahan vaksin dapat diberikan dalam waktu 72 jam setelah penularan (dengan persyaratan kontak dipisah/tidak berhubungan).
Menurut WHO position paper tahun 2014 mengenai vaksin monovalen varisela dan herpes zoster merekonmendasikan dapat diberikan 1 atau 2 dosis (0,5 ml injensi subkutan) pada anak-anak (usia 12 bulan -12 tahun) dengan interval waktu 6 minggu sampai 3 bulan. Untuk remaja dan dewasa (usia 13 tahun ke atas) direkomendasikan diberkan dengan interval waktu 4-6 minggu.
Orang tua diminta menghindarkan anaknya dari kontak langsung maupun tidak dengan penderita cacar air, karena penularan cepat dan mudah lewat kontak dengan si penderita.
Anak-anak yang diserang cacar air harus tinggal di rumah (istirahat/tiduran) sampai tidak ada panas dan jangan bersekolah hingga gelembung yang terakhir telah kering menjadi kempis dan berwarna coklat. Jika di rumah pisahkanlah dari saudara-saudaranya.Anak-anak lain yang tidak segar bugar dan belum pernah mendapat penyakit itu harus menjauhkan diri dari kena tular kalau mungkin. Langkah paling efektif dan aman adalah melakukan vaksinasi cacar air pada keluarga yang belum terjangkit. Vaksinasi segera dan masih dapat melindungi walau diberikan walau 36 jam(3-5 hari) setelah kontak.
Pengobatan
Meski dapat sembuh sendiri, anak tetap perlu dibawa ke dokter. Selain untuk mencegah bintik-bintik tidak meluas ke seluruh tubuh, juga agar tidak terjadi komplikasi yang bisa berakibat fatal.
Anti virus, antibiotic bila ada infeksi tambahan pada kulit yang sudah sakit, bila demam segera diberi penurun panas disertai kompres air hangat dan bedak atau lotion untuk menghilangkan rasa gatal., anti gatal yang diminum juga boleh diberikan. Bila cacar air mengenai mulut, berikan banyak minum dan makanan yang lunak, tidak asin, asam dan tidak terlalu pedas. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan makanan yang bergizi.
Perawatan
Pisahkan barang-barang yang digunakannya, seperti baju , handuk, piring, gelas, sisir atau peralatan lain. Bersihkan peralatan tersebut secara terpisah.
Anti virus, antibiotic bila ada infeksi tambahan pada kulit yang sudah sakit, bila demam segera diberi penurun panas disertai kompres air hangat dan bedak atau lotion untuk menghilangkan rasa gatal., anti gatal yang diminum juga boleh diberikan. Bila cacar air mengenai mulut, berikan banyak minum dan makanan yang lunak, tidak asin, asam dan tidak terlalu pedas. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan makanan yang bergizi.
Perawatan
Perawatan penderita sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah pernah terjangkit cacar air.
Untuk
mencegah agar gelembung-gelembung tak pecah, pakailah baju yang longgar
dan boleh diberi bedak. Tetapi jika setelah gelembung terjadi luka,
pemakaian bedak harus dihentikan karena hanya akan mengotori dan memicu
infeksi tambahan.
Umumnya orang tua tak memandikan bayi/anak yang terkena cacar. Padahal
salah besar ! Justru dengan mandi, bisa mencegah infeksi tambahan
masukknya kuman lain (yaitu infeksi pada kulit yang sudah sakit). Jadi
bila tidak mandi, kebersihan kulit tak baik, kuman gampang masuk.
Sebaiknya mandikan anak bila demamnya sudah turun, jadi jika demamnya
masih tinggi , jangan dimandikan dulu, tapi berikan dulu obat penurun
panas untuk mengatasi demamnya.Salah satu tanda infeksi tambahan adalah
adanya nanah. Biasanya keadaan seperti ini, saat penyembuhannya akan meninggalkan bekas yang kurang indah.
Yang penting diperhatikan saat memandikan, harus hati-hati. Bila perlu
gunakan tambahan antiseptic. Kemudian waktu mengeringkan badan, handuk
jangan digosok-gosokkan ke kulit, cukup ditepuk-tepuk secara halus.
Sebaiknya handuk tiap kali dipakai segera dicuci sampai anak sembuh.
Selain kebersihan kulit, kuku penderita digunting pendek. Maksudnya
agar tidak menggaruk cacarnya. Sebaiknya pada bayi tangan dibungkus
sarung tangan karena sering tidak sadar menggaruk.
Alas tidur sering diganti dan penderita dipisahkan dari orang sehat
serumah. Pakaian juga lebih sering diganti. Maksudnya agar tidak sampai
terjadi infeksi tumpangan oleh kuman lain.Pisahkan barang-barang yang digunakannya, seperti baju , handuk, piring, gelas, sisir atau peralatan lain. Bersihkan peralatan tersebut secara terpisah.