Hindari Minum Obat Bersama Dengan Minuman Ini
Agar cepat sembuh, saat sakit minum obat harus punya ketentuan. Perhatikan dengan apa kita meminumnya dan ikuti dosis yang dianjurkan. Air mineral merupakan minuman yang tepat saat harus minum obat, berikut ini adalah minuman yang harus dihindari ketika minum obat karena dapat menimbulkan reaksi merugikan jika digabungkan dengan obat.
1. Minuman Isotonik
Hindari minuman isotonic dengan obat gagal jantung dan obat-obatan hipertensi karena minuman isotonic mengandung kalium. Buah pisang juga banyak mengandung kalium. Kalium memang berguna bagi penderita hipertensi, namun jika asupan kalium terlalu banyak malah akan membahayakan si penderita.
Air kelapa, Pocari sweat dan oralit bias dikatakan kandungan kaliumnya cukup tinggi.
2. Semua Jenis susu
Susu akan memberikan reaksi terhadap beberapa obat seperti keluarga antibiotik yang mengandung tetrasiklik. Kalsium yang terdapat dalam susu akan mencegah penyerapan obat tersebut di dalam tubuh karena kalsium mengikat obat atau antibiotik
Suplemen besi dan susu kedele: ( beberapa jenis makanan yang mengandung fitat, seperti kacang polong dan kacang kedele dapat menghambat penyerapan zat besi ).
Biasakan untuk menghindari efek dari mengonsumsi susu, setidaknya hingga 4 jam ke depan.
Pada anak tunggu 1/2 - 1 jam kemudian.
Namun, ada beberapa obat yang justru lebih baik diminum bersama susu. Misalnya NSAID, Non Steroida Anti Inflammatory Drug. Yang terkenal adalah aspirin dan ibuprofen. Obat-obatan yang tergolong dalam NSAID bersifat lypophylic, mudah larut dalam lemak sehingga biasanya obat-obat seperti ini dianjurkan untuk diminum dalam waktu 30 menit sesudah makan.Alasan lainnya ialah karena NSAID menyebabkan iritasi lambung.. Oleh karena itu, obat-obat NSAID biasa diresepkan untuk diminum sesudah makan, supaya makanan yang masuk terlebih dahulu bisa melindungi dinding lambung. Bila kita tidak sempat makan, susu boleh diminum sebagai penggantinya.
3. Minuman Bersoda
4. Minuman Berkafein.(kopi, teh hijau, minuman berenergi)Kafein dapat menimbulkan ancaman kesehatan yang serius jika diminum dengan stimulan. Hindari meminum secangkir kopi saat sedang mengonsumsi efedrin obat asma dan amfetamin (psikotropik). Beri jarak 2-3 jam setelah minum obat, baru minum kopi. Biasanya kafein juga terdapat pada beberapa produk minuman energi, jadi hindari juga jenis minuman seperti ini saat mengkonsumsi obat. Interaksi makanan tertentu dengan obat yang Anda makan bisa mempengaruhi fungsi dari obat yang Anda minum sehingga obat tidak akan bekerja sebagaimana mestinya. Efek yang disebabkan interaksi ini bisa berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai efek samping.
Teh/Kopi(mengandung tanin)
Minum teh bersamaan saat mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi atau suplemen besi kurang memberi manfaat. Teh ini menghambat penyerapan besi , makanya jangan minum bersamaan. Disarankan jarak minum teh dan suplemen besi setidaknya dalam tiga jam. Hal inipun berlaku pada anak-anak balita yang sedang mendapat tambahan suplemen besi.
Teh Hijau
Teh hijau mengandung sedikit vitamin K yang dapat mengurangi efek dari obat-obatan seperti kumarin atau warfarin (pencegah pembekuan darah).
6. Jus Pomegranate (Delima), Jus Grapefruit dan Segala Jenis Jus Lainnya
Saat sedang sakit, buah dan obat menjadi salah satu asupan yang ampuh untuk mengembalikan kondisi tubuh. Ya, vitamin pada buah-buahan membuat tubuh lebih fit. Terutama obat, dapat segera menyembuhkan penyakit. Namun sering kali orang yang sedang sakit minum obat bersamaan waktu dengan minum jus. Padahal, minum obat bersamaan dengan jus dapat menghilangkan efek khasiat obat yang diminum.
Kesimpulan ini didapat berdasarkan penelitian dari Universitas Western Ontario, Kanada oleh Prof. David Bailey. Hasil penelitian ini membuktikan bawa jus dapat mengganggu ketahanan tubuh dalam menyerap sari obat. Penelitian ini dilakukan pada sejumlah orang yang diminta meminum obat dengan air putih dan jus buah.
Setelah diteliti, ternyata orang yang meminum obat dengan air putih mampu menyerap kandungan obat dengan penuh. Kemudian, orang yang meminum obat dengan jus hanya mampu menyerap sebagian kandungan obat. Menurutnya, jus buah yang dapat mengurangi serapan obat adalah jus jeruk, jus apel, dan jus anggur. Sedangkan obat yang kurang terserap akibat jus tersebut adalah obat antikanker, darah tinggi, jantung, dan obat-obat antibiotik lainnya.
Alasan tidak boleh meminum obat dengan Jus pomegranate (Delima)
Menurut pakar jus delima tidak boleh digunakan untuk meminum obat. Zat yang terdapat dalam jus tersebut dapat memperlambat kecepatan hati untuk memecah pengencer darah dan menyebabkan berkurangnya efek obat. Tidak hanya itu, para pakar juga menemukan bahwa enzim di dalam jus delima dapat memecah resep obat tekanan darah dan pada obat antidepresan bisa menyebabkan penurunan efektifitas obat. .
Alasan tidak boleh meminum obat dengan Jus Grapefruit
Grapefruit bukanlah anggur. Namun, buah ini juga tidak dapat disamakan dengan jeruk Bali. Sejatinya jus grapefruit punya karakteristik dan manfaat hebat untuk tubuh. Tapi akan menjadi hal berbeda jika Anda mengonsumsinya untuk minum obat. University of Western Ontario menemukan bahawa meminum jus grapefruit dapat mengganggu kinerja lebih dari 50 obat, termasuk statin dan obat tekanan darah tinggi. Sejumlah senyawa organic yang diidentifikasik sebagai turunan furanokumarin dapat menggangu hati dan menyerap enzim sitokrom CYP3A4 di dinding usus kecil. Jus ini boleh meningkatkan penyerapan obat-obatan tertentu serta dapat mengubah dosis obat yang diminum dari dosis normal menjadi dosis berlebihan. Maka dari itu, hindarilah minuman ini jika Anda tidak ingin mengalami over dosis.
Kandungan vitamin C dalam jus mungkin juga dapat bereaksi dengan obat yang kita minum.
7. Minuman Beralkohol(Wine/anggur)
Satu gelas minuman beralkohol semisal Wine yang dikonsumsi bersamaan dengan meminum obat diklaim dapat menyebakan hipertensi, jantung berdetak cepat, sakit kepala hingga serangan stroke.
Misalnya, meneguk segelas anggur saat minum obat antidepresan bisa menyebabkan hipertensi, sakit kepala, detak jantung cepat dan stroke. Hal ini juga berlaku pada minuman berenergi.
Tidak boleh juga diminum bersama obat epilepsi dan penekan saraf pusat lainnya.
Nah, jika Anda masih sayang dengan nyawa Anda, jangan pernah sekalipun mencampurkan minuman ini dengan konsumsi obat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.