OLEH Dr LUSIA
Kita sering mendengar istilah penyakit maag (maag) atau bahkan menderita penyakit ini. Penyakit ini dalam khasanah (bahasa) kedokteran Indonesia sepadan dengan istilah dispepsia atau gangguan pencernaan. Nah, apakah dispepsia atau sakit maag itu ? Mari kita mengenal penyakit yang sering mengganggu kualitas dan kuantitas kerja kita ini.
( Ref: Dalam khasanah kedokteran di Indonesia istilah dispepsia diusulkan sebagai padanan(sinonim) sakit maag (Daldiyono 1995)
ISTILAH-ISTILAH MEDIS
- Dispepsia
Suatu serangan yang episiodik(mengalami kekambuhan) dan persisten(menetap) berupa rasa tidak enak yang biasanya dapat berhubungan atau tanpa berhubungan dengan makanan (sindrom dispepsia) yang oleh penderita maupun dokter diyakini diakibatkan oleh kelainan organ atau gangguan fungsional saluran cerna bagian atas.
- Sindrom Dispepsia.
Merupakan kumpulan gejala berupa :
- Nyeri abdomen (perut) bagian atas atau rasa tidak enak
- Rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, bersendawa.
- Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
- Nausea(mual), vomitus(muntah)
- Heart burn (rasa panas di dada)
- Regurgitasi (makanan yang sudah dikunyah terasa seperti akan keluar lagi)
TIPE
Dispepsia Non Organik (dispepsia fungsional)
Merupakan dispepsia yang tidak jelas sebabnya.
Dispepsia Organik,
yang disebabkan kelainan organik yang jelas misalnya : ulkus peptikum, gastritis, esofagitis, GERD, karsinoma lambung, duodenitis, pankreatitis, koletiasis, sirosis hati, beberapa penyakit metabolik misalnya DM, obat-obatan misalnya NSAID dan antibiotik oral.
Penyakit-penyakit yang sering menimbulkan keluhan dispepsia
Kerusakan sistem gastrointestinal
Tukak lambung dan duodenum
Refluks gastroesofagus (GERD)
Penyakit Hepato-bilier : traktus biliaris
Gastritis dan duodenitis
Pankreatitis
Karsinoma lambung, pankreas dan kolon
Sindrom malabsorbsi
Penyakit-penyakit infiltratip lambung yang lain
Obat-obatan
NSAID (Non Steroidal anti-inflammatory drugs)
Antibiotika oral
Theophylline
Digitalis
Pemberian K, Fe
Alkohol
Gangguan metabolic
Diabetes mellitus
Hyper dan Hypothyroidisme
Hyper parathyroidisme
Ketidakseimbangan elektrolit
Lain-lain
Penyakiit Jantung Iskemik
Gangguan kolagen pada pembuluh darah
Penyakit-penyakit yang sering menimbulkan keluhan dispepsia
Kerusakan sistem gastrointestinal
Tukak lambung dan duodenum
Refluks gastroesofagus (GERD)
Penyakit Hepato-bilier : traktus biliaris
Gastritis dan duodenitis
Pankreatitis
Karsinoma lambung, pankreas dan kolon
Sindrom malabsorbsi
Penyakit-penyakit infiltratip lambung yang lain
Obat-obatan
NSAID (Non Steroidal anti-inflammatory drugs)
Antibiotika oral
Theophylline
Digitalis
Pemberian K, Fe
Alkohol
Gangguan metabolic
Diabetes mellitus
Hyper dan Hypothyroidisme
Hyper parathyroidisme
Ketidakseimbangan elektrolit
Lain-lain
Penyakiit Jantung Iskemik
Gangguan kolagen pada pembuluh darah
3. Tukak Peptik (ULCUS PEPTICUM)
Luka pada saluran cerna bagian oleh karena adanya daya cerna cairan lambung (asam lambung dan pepsin) (saluran cerna:yang terkena dapat kerongkongan, lambung ,usus 12 jari, yeyunum ).(di klinik ulkus peptik diidentikkkan ulkus pada lambung dan usus 12 jari karena paling sering ditemukan di klinik) .
4. Tukak Usus 12 jari (ULCUS DUODENI)
Luka pada usus 12 jari.
5. Tukak Lambung (ULCUS VENTRICULI/GASTER)
Luka pada lambung
6. Gastritis
Radang pada lambung
7. Duodenitis
Radang usus 12 jari
8. Esofagitis
Radang pada kerongkongan
9. Ulkus Esofagus
Luka pada kerongkongan
7. Duodenitis
Radang usus 12 jari
8. Esofagitis
Radang pada kerongkongan
9. Ulkus Esofagus
Luka pada kerongkongan
Istilah-istilah ini (tukak peptik, tukak lambung, tukak 12 jari) sebenarnya tidak dapat diberikan berdasarkan hanya gejala saja tanpa pemeriksaan bantuan lain seperti endoskopi dan biopsi walau banyak buku menyebutkan perbedaan gejala-gejala namun dalam praktek sukar membedakannya, sehingga istilah dispepsia sebagai padanan sakit maag dapat digunakan apabila tidak digunakan penegakan diagnosa pasti tapi hanya berdasar keluhan dispepsia saja.
Contohnya:
Membedakan letak kelainan dengan gejala/keluhan saja : Pendapat lama yang menyatakan bahwa penderita ulkus lambung mempunyai perbedaan tipe nyeri lebih hebat dibanding ulkus duodeni adalah tidak berdasar. Tukak gaster/ullkus lambung kadang-kadang tidak bergejala atau gejala samar-samar hingga tidak disadari oleh penderita. Sering terjadi pasien dengan pasien lubang/perforasi lambung tanpa diketahui sebelumnnya ada tukak./luka. Diagnosis hanya ditegakkan berdasar barium radiologi dan endoskopi.
Contohnya:
Membedakan letak kelainan dengan gejala/keluhan saja : Pendapat lama yang menyatakan bahwa penderita ulkus lambung mempunyai perbedaan tipe nyeri lebih hebat dibanding ulkus duodeni adalah tidak berdasar. Tukak gaster/ullkus lambung kadang-kadang tidak bergejala atau gejala samar-samar hingga tidak disadari oleh penderita. Sering terjadi pasien dengan pasien lubang/perforasi lambung tanpa diketahui sebelumnnya ada tukak./luka. Diagnosis hanya ditegakkan berdasar barium radiologi dan endoskopi.
BAGIAN TUBUH YANG TERGANGGU(DISPEPSIA) dan SERINGNYA TERJADI
Dikalangan masyarakat umum ; untuk keluhan sakit maag dimaksudkan gangguan pada lambung. Kalangan medis sakit maag termasuk dalam dispepsia yang perlu explorasi untuk mengetahui penyebab pasti keluhan/kelainannya di mana.
Gangguan pencernaan ini dapat terjadi akibat proses misalnya di esophagus (kerongkongan), lambung maupun usus,( di mana yang tersering adalah gangguan di usus 12 jari dan lambung , sehingga di klinik tukak peptik biasanya untuk menyatakan kelainan di 2 bagian tersebut ) baik itu berupa peradangan, sudah berupa luka atau berupa gangguan pengosongan lambung.
Dispepsia non ulkus dan penyakit ulcus pepticum keduanya bertanggung jawab atas 50-80% dari seluruh kasus dispepsia.Dalam penelitian di daerah tertentu ulkus duodenum ( usus 12 jari ) kejadiaanya dapat lebih banyak dari ulkus lambung dan sebaliknya namun duodenitis lebih kurang dari gastritis).
Dispepsia oleh H.Pylori : Prevalensi kejadian infeksi H. Pylori masih cukup tinggi. Lebih dari separuh penduduk dunia menderita infeksi ini dengan spektrum klinik bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai adanya gejala. Kejadian infeksi ini sangat tinggi di negara berkembang dengan kondisi sosial ekonomi dan kebersihan lingkungan yang kurang.
Dispepsia yang berasal dari keluhan pankreas, hati dan kandung empedu, arteria koronaria (tidak lazim dijumpai).
Dispepsia non ulkus dan penyakit ulcus pepticum keduanya bertanggung jawab atas 50-80% dari seluruh kasus dispepsia.Dalam penelitian di daerah tertentu ulkus duodenum ( usus 12 jari ) kejadiaanya dapat lebih banyak dari ulkus lambung dan sebaliknya namun duodenitis lebih kurang dari gastritis).
Dispepsia oleh H.Pylori : Prevalensi kejadian infeksi H. Pylori masih cukup tinggi. Lebih dari separuh penduduk dunia menderita infeksi ini dengan spektrum klinik bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai adanya gejala. Kejadian infeksi ini sangat tinggi di negara berkembang dengan kondisi sosial ekonomi dan kebersihan lingkungan yang kurang.
Dispepsia yang berasal dari keluhan pankreas, hati dan kandung empedu, arteria koronaria (tidak lazim dijumpai).
KELOMPOK UMUR YANG TERKENA
Maag dapat timbul atau menyerang segala usia, mulai dari anak hingga usia tua. Namun maag umumnya menyerang usia dewasa dan tua.
Hal ini disebabkan karena pada usia tersebut seseorang berhubungan dengan faktor pencetus maag.
FAKTOR RISIKO
* Timbulnya sakit maag dapat dipicu oleh beberapa faktor pencetus seperti :
* Timbulnya sakit maag dapat dipicu oleh beberapa faktor pencetus seperti :
- Kebiasaan atau jam makan yang tidak teratur.
- Kualitas makan yang kurang baik.
- Kurang istirahat.
- Konsumsi makanan yang merangsang produksi asam lambung.
- Minum alkohol, kopi dan merokok.
- Stres.
- Obat-obatan tertentu yang mengandung aspirin, obat-obat reumatik dan golongan kortikosteroid untuk penderita yang peka.
- Salah cerna.
* faktor risiko : dapat karena berdomisili di daerah prevalensi H pylori tinggi
Helicobacter pilory adalah kuman yang senang hidup di daerah asam, yang mana kuman pada umumnya tidak menyukai di daerah asam karena pekat dan bisa menghancurkan pertumbuhannya. Kuman ini bahkan dapat tidur (dormant) dan kemudian tumbuh dan berkembang biak .
Kuman ini biasanya menimpa orang yang suka mengonsumsi makanan yang kurang bersih ( dapat melalui lalat ).
* faktor risiko : dapat karena berdomisili di daerah prevalensi H pylori tinggi
Helicobacter pilory adalah kuman yang senang hidup di daerah asam, yang mana kuman pada umumnya tidak menyukai di daerah asam karena pekat dan bisa menghancurkan pertumbuhannya. Kuman ini bahkan dapat tidur (dormant) dan kemudian tumbuh dan berkembang biak .
Kuman ini biasanya menimpa orang yang suka mengonsumsi makanan yang kurang bersih ( dapat melalui lalat ).
CARA MENGETAHUINYA
Penyakit maag adalah salah satu gangguan pencernaan yang sering muncul dengan keluhan perih ulu hati, mual serta kembung. Nyeri tekan pada penekanan dibagian tulang iga. Dan yang parah bila terjadi lubang (perforasi)
Yang ditandai dengan keluhan berupa :
- Ketegangan pada perut setempat.
- Penurunan tensi.
- Nadi yang mulai cepat.
- Kaki dan tangan terasa dingin
- Splashing.
Pemeriksaan lain yaitu, berupa pemeriksaan laboratorium (Pemeriksaan non invasif meliputi : darah lengkap,test serologi Hp, urea breath test, pemeriksaan darah samar, jika ada kecurigaan keganasan CEA, Ca 19-9, AFP) dan radiologis. Untuk mengetahui dengan jelas kelainan apa yang diderita si pasien adalah endoskopi dan USG endoskopi{ Endoskopi : dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan( peradangan, ulkus, polip, keganasan) dan lokasi perdarahan dalam rongga saluran cerna ; pemeriksaan H. Pylori: dari biopsi yang diperoleh dari endoskopi dapat dilakukan : CLO, PA, kultur mikroorganisme, PCR }. Jika diduga kelainan dari pankreas, hati, kandung empedu atau ginjal pemeriksaan USG abdomen(perut) dan CT scanning abdomen dapat membantu.
Pemilihan cara yang dilakukan tergantung dari kondisi klinis pasien, pengalaman dokter yang menangani, fasilitas yang tersedia, dan keefektifan biaya.
Gambar : Rapid urea Test ( CLO )
Tabel
Pemeriksaan-pemeriksaan yang dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum mengadakan tindakan penderita dyspepsia
..........................................................................................................................................................
Pemeriksaan pertama
Hematologi dan biokimia
Pemeriksaan darah tersamar pada faeses
Endoskopi saluran makanan bagian atas
Biopsi mukosa
Ultrasonografi
Urea Breath Test
Pemeriksaan pilihan/alternative
CT Scan
Pengukuran waktu pengosongan lambung (radioisotope,USG,dll)
pH metri pada esophagus 24 jam
Manometri gastrointestinal
Manometri saluran empedu
Evaluasi pemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan intoleransi makanan
..........................................................................................................................................................
Pemeriksaan penujang ini tidak semuanya harus dilakukan. Harus memperhatikan manfaat pemeriksaan dan pemeriksaan penunjang hanya pada pemeriksaan yang benar-benar diperlukan. Para dokter harus memperhatikan masalah cost effective dan cost benefit untuk menegakkan diagnosis yang tepat
Diagnosis infeksi H.pylori dapat dibedakan berdasarkan kepentingan :
1. Penelitian epidemiologi - Pemeriksaan yang dipilih bersifat non-invasif (non-endoskopi)
a. Pemeriksaan Serologi : IgG anti H.pylori
b. Pemeriksaan non-invasif lain sebagai alternatif
i. Urea breath test (UBT)
ii. Helicobacter pylori stool antigen (HpSA)
2. Klinik
Diagnosis awal di klinik metiputi:
a. Pemeriksaan invasif (endoskopi)
i. Rapid urea test (Contoh : Campylobacter Like Organism test, Prontodry, Motility Indole Urease)
ii. Histopatologi
iii. Kultur mikroorganisme jaringan
b. Pemeriksaan non-invasif (non-endoskopi)
iv. Urea breath test (UBT)
v. H. pylori stool antigen (HpSA)
vi. Serologi (IgG anti H.pylori)
.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan untuk penjajakan lebih lanjut :
a. Umur > 45 tahun dan sebelumnya sehat-sehat saja
b. Pasien dengan gejala yang berat terutama yang belum dijajaki sebelumnya.
c. Pasien yang disertai dengan gejala dan tanda lain seperti BB menurun, demam, night pain, massa di abdomen, anoreksia dan gejala dan tanda lain yang mengarah pada dispepsia organik.
d. Adanya perubahan pola defekasi, riwayat berak darah hitam atau muntah darah.
e. Riwayat keluarga yang kuat adanya tukak peptik dan keganasan saluran cerna.
f. Pasien yang kurang memuaskan /relaps dengan pengobatan empiris.
g.Penderita sangat kuatir terhadap gejala-gejala yang dirasakan.
PENANGANAN
Penanganan secara umum dilakukan dengan pemberian obat-obatan, misalnya penetral asam/pelindung selaput lendir saluran pencernaan (antasida),obat yang melindungi mukosa (selaput lendir) (sitoprotektif), pencegah keluarnya asam lambung (antagonis H-2-reseptor) , penghambat pompa asam (inhibitor pompa proton) , obat prokinetik (anti mual/anti muntah), dapat pula digunakan antikolinergik yang dapat mengurangi pengeluaran asam dan juga mengurangi gerakan peristaltik dan anti kuman (direkomendasikan pemeriksaan Hellicobacter pylori terlebih dahulu sebelum dilakukan terhadap infeksi tersebut), serta psikoterapi , pengaturan pola hidup dan pola makan
Terapi obat-obat disesuaikan dengan keluhan yang paling menonjol.Biasanya pengobatan empirik percobaan dilakukan selama 4-8 minggu tanpa pemeriksaan khusus lebih dahulu. Bila dalam jangka waktu tersebut tidak ada perbaikan, perlu dirujuk untuk mendapatkan kepastian diagnosisnya dan penanganan sesuai penyebab.(Biasa sakit maag ringan oleh pasien diobati sendiri dengan antasida yang dapat di beli tanpa resep dokter)
Menurut American College of physician menyatakan bahwa pengobatan empiris menggunakan anti sekresi (proton inhibitor pump / PPI ) untuk 4-8 minggu merupakan tulang punggung utama pengobatan dispepsia dan masih dipraktekkan secara luas hingga saat ini( disarankan untuk populansi prevalensi infeksi H . pylory rendah)..
Penanganan Tukak (luka) Peptik:
Pada TP non H pylori non OAINS maka pengobatan dilakukan dengan pemberian obat-obatan seperti biasa baik dengan antasida, H2RA atau PPI dalam waktu yang agak lama. PPI merupakan obat yang terbaik untuk terapi PTP, cepat dalam menghilangkan gejala, dan penyembuhan juga dapat terjadi dalam relatif singkat. Untuk menjaga terjadinya kembali TP maka perlu dilakukan pengobatan pemeliharaan dengan pemberian H2RA atau PPI dengan dosis kecil.
Kesulitan kita di Indonesia dalam penatalaksanaan infeksi H.pylori adalah biaya diagnosis dan pengobatan cukup mahal. Selain itu diperlukan kepatuhan pasien yang tinggi untuk mencapai keberhasilan pengobatan.
Terapi obat-obat disesuaikan dengan keluhan yang paling menonjol.Biasanya pengobatan empirik percobaan dilakukan selama 4-8 minggu tanpa pemeriksaan khusus lebih dahulu. Bila dalam jangka waktu tersebut tidak ada perbaikan, perlu dirujuk untuk mendapatkan kepastian diagnosisnya dan penanganan sesuai penyebab.(Biasa sakit maag ringan oleh pasien diobati sendiri dengan antasida yang dapat di beli tanpa resep dokter)
Menurut American College of physician menyatakan bahwa pengobatan empiris menggunakan anti sekresi (proton inhibitor pump / PPI ) untuk 4-8 minggu merupakan tulang punggung utama pengobatan dispepsia dan masih dipraktekkan secara luas hingga saat ini( disarankan untuk populansi prevalensi infeksi H . pylory rendah)..
Penanganan Tukak (luka) Peptik:
Pada TP non H pylori non OAINS maka pengobatan dilakukan dengan pemberian obat-obatan seperti biasa baik dengan antasida, H2RA atau PPI dalam waktu yang agak lama. PPI merupakan obat yang terbaik untuk terapi PTP, cepat dalam menghilangkan gejala, dan penyembuhan juga dapat terjadi dalam relatif singkat. Untuk menjaga terjadinya kembali TP maka perlu dilakukan pengobatan pemeliharaan dengan pemberian H2RA atau PPI dengan dosis kecil.
Kesulitan kita di Indonesia dalam penatalaksanaan infeksi H.pylori adalah biaya diagnosis dan pengobatan cukup mahal. Selain itu diperlukan kepatuhan pasien yang tinggi untuk mencapai keberhasilan pengobatan.
KAPAN HARUS MERUJUK?
Pasien dispepsia harus dirujuk ke dokter
spesialis terkait jika ditemukan tanda dan
gejala di bawah ini :
1.a. Jika pasien mengalami gejala dan tanda
bahaya (alarming features) seperti berikut:
perdarahan saluran cerna, sulit menelan,
nyeri saat menelan, anemia yang tidak bisa
dijelaskan sebabnya, perubahan nafsu makan,
dan penurunan berat badan, atau ada indikasi
endoskopi Segera rujuk pasien ke spesialis
gastroenterologi atau rumah sakit dengan
fasilitas endoskopi.
spesialis terkait jika ditemukan tanda dan
gejala di bawah ini :
1.a. Jika pasien mengalami gejala dan tanda
bahaya (alarming features) seperti berikut:
perdarahan saluran cerna, sulit menelan,
nyeri saat menelan, anemia yang tidak bisa
dijelaskan sebabnya, perubahan nafsu makan,
dan penurunan berat badan, atau ada indikasi
endoskopi Segera rujuk pasien ke spesialis
gastroenterologi atau rumah sakit dengan
fasilitas endoskopi.
b.Lihat skema penatalaksanaan dispepsia.
2. Bila gejala dan tanda lebih mengarah pada
kelainan jantung, segera rujuk ke spesialis jantung.Konsultasi gangguan endokrin di kirim ke spesialis Endokrin.
2. Bila gejala dan tanda lebih mengarah pada
kelainan jantung, segera rujuk ke spesialis jantung.Konsultasi gangguan endokrin di kirim ke spesialis Endokrin.
.
TIPS UNTUK PENDERITA MAAG
- Makanlah dengan teratur. Porsi makan sebaiknya sedikit-sedikit, tetapi sering. Janganlah makan dengan porsi banyak sekaligus. Makanlah makanan yang lunak misalnya bubur. Biasakan sarapan pagi. Usahakan jangan terlambat makan. Hindari berbaring setelah makan (GERD)
- Perbanyaklah makan sayuran dan buah-buahan segar dan kurangilah makanan yang mengandung lemak, gula dan garam tetapi utamakan makanan yang bergizi.
- Minumlah banyak air atau jus paling sedikit delapan gelas sehari. Minumlah selalu minuman hangat, jangan minuman dingin.
- Kurangi atau hentikan sama sekali kebiasaan minum kopi.
- Mengkonsumsi susu. Protein susu bisa menetralkan asam lambung tapi hindari susu dengan kandungan kalsium tinggi karena bisa menambah berat rasa sakit akibat maag tersebut. Pemberian susu yang berlebihan tidak diperlukan.
- Hindari merokok dan minuman beralkohol.
- Istirahat seperlunya sangat dianjurkan bagi penderita sakit maag.
- Minumlah obat maag secara teratur.
- Bila Anda stress, minumlah vitamin B kompleks sebagai pelengkap yang dapat di beli di apotek atau toko obat.
- Hindari pikiran yang kacau dan tegang serta tergesa-gesa. Hidup tenang harus menjadi perhatian khusus.
TETAP BERPUASA WALAUPUN SAKIT MAG
Umat muslim yang menderita sakit maag tak mau ketinggalan menjalankan puasa. Tapi, ada rasa was-was dalam hati, “Mampukah berpuasa?”
Bukankah membiarkan lambung tak terisi selama 4 jam saja sudah membuat produksi asam lambung meningkat dan sakit mag pun akan kumat ? Padahal kalau berpuasa kan lambung dibiarkan kosong selama ± 13 jam.
Namun, dengan memperhatikan petunjuk di bawah ini penderita sakit mag tetap bisa berpuasa.
Kalau Anda tergolong penderita sakit mag ringan, boleh-boleh saja berpuasa. Malah mungkin penyakit maagnya akan sembuh karena waktu makannya menjadi teratur.
Puasa boleh-boleh saja dilakukan juga oleh penderita sakit mag yang disebabkan oleh alergi makanan, efek sampingan obat, keracunan atau infeksi bakteri Helicobacter pylori. Namun tentu setelah kondisi lambungnya benar-benar tidak bermasalah. Bila Anda baru saja sembuh, lebih baik bila puasanya ditunda sampai 1-2 hari sejak tidak minum obat lagi
Mereka yang sakit maagnya sudah kronis atau baru saja sembuh dari serangan akut derajat sedang dan berat, sebaiknya jangan berpuasa dahulu.
MENGAPA PUASA DAPAT MEMPERPARAH MAAG atau DAPAT MENYEMBUHKAN SAKIT MAAG
?
Puasa tidak selalu menyembuhkan mag. Pada saat puasa, pola makan akan berubah, karena hanya diperbolehkan makan di pagi dan menjelang malam hari. Perut dibiarkan kosong selama sekitar 13 jam. Biasanya, tubuh perlu beradaptasi selama 3 - 5 hari. Tapi, meski perut kosong belasan jam, tak perlu khawatir. Tubuh tetap memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas, lantaran kita memiliki cadangan gula berupa lemak dan glikogen.
Yang jadi masalah, pada saat lambung kosong, pengeluaran asam lambung dan gas akan semakin meningkat. Tapi hal ini tak berlangsung terus-menerus. Pada penderita kelainan organik yang tidak mengonsumsi obat, puasa cenderung akan membuat mag semakin parah. Pasalnya, luka dalam sudah berlangsung cukup lama. Untuk penderita kelainan organik, obat yang dianjurkan adalah obat anti-asam. Obat ini mampu menekan produksi asam lambung hingga 12 - 24 jam. Akan tetapi, obat ini hanya didapat dengan resep dokter. Sedangkan obat mag yang dijual bebas adalah obat penetral asam, yang hanya mampu menetralkan asam selama sekitar 6 jam, sehingga gejala mag akan timbul setelah jam tersebut. Obat anti-asam juga dianjurkan untuk penderita mag akibat stres.
Ini berbeda dengan kelainan fungsional. Biasanya, mag jenis ini justru sembuh dengan berpuasa. Pasalnya, pola makan lebih teratur dan berkurangnya mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung gas. Nah, jadi, sebelum berpuasa, ada baiknya periksa dulu mag Anda.(Nova)
( alasan lain )
Dengan berpuasa, sakit maag seseorang bisa sembuh, karena selama berpuasa seseorang akan:
• Makan teratur setiap harinya saat sahur dan berbuka.
• Mengurangi konsumsi camilan yang berlemak.
• Mengurangi rokok.
• Mengurangi kopi dan minuman bersoda.
• Lebih bisa mengendalikan diri.
• Pola hidupnya lebih teratur.
• Makan teratur setiap harinya saat sahur dan berbuka.
• Mengurangi konsumsi camilan yang berlemak.
• Mengurangi rokok.
• Mengurangi kopi dan minuman bersoda.
• Lebih bisa mengendalikan diri.
• Pola hidupnya lebih teratur.
Kenali derajatnya
Penyakit Maag Ringan
* sakit maagnya muncul sesekali atau baru pernah saja
* bisa segera diatasi setelah perut diisi makanan atau dengan pereda asam lambung.
* hanya muncul bila makan makanan tertentu, makan terlalu cepat, terlalu banyak makan, makan saat terlalu lelah, akibat sampingan obat atau sedang mengalami depresi.
Sakit maag berat dan kronis (menahun)
*sering kambuh dan sudah berlangsung lama.
*tidak mudah teratasi dan memerlukan pengobatan yang cukup lama
* baru keluar dari rumah sakit untuk mengobati penyakitnya
10 Hal yang Harus Diketahui Penderita Maag Yang Ingin Berpuasa
1.Pada saat berbuka, mulailah dengan minum yang manis-manis dahulu (sirup) tapi bukan soft drink atau teh kental. Minum dengan perlahan. Setelahnya dengan mengasup makanan khas pembuka puasa seperti kolak, bubur kacang hijau, jenang putri dan sebagainya.
2. Pertama kali minum , janganlah sekali-kali minum air es atau kopi, sebab keduanya sangat merangsang keluarnya asam lambung.
3. Pertama kali minum, juga jangan minum minuman yang mengandung santan, sebab akan memperberat kerja lambung.
4.Setelah sholat Magrib, dilanjutkan dengan makan besar, makan nasi misalnya. Ketika makan nasi, jangan banyak sekaligus, sebab menyebabkan perut sakit. Makanlah nasi sedikit dulu, beberapa jam kemudian bisa makan nasi lagi(2 jam kemudian). Kunyalah dengan seksama, jangan terburu-buru.
5. Pada saat sahur, hindari minum-minuman yang kadar lemaknya tinggi. Hal ini mengurangi beban kerja lambung, Minumlah susu sebelum sembahyang imsak.
6. Ketika sahur makanlah makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein lemak, vitamin dan mineral.
7. Hindari mie, asam, pedas, ketan, kacang-kacangan dan minuman yang mengandung gas.
8. Hindari minuman beralkohol dan rokok.
9.Sebelum tidur, asuplah buah segar yang tidak berkalori tinggi seperti apel, papaya semangka atau jeruk manis. Hindari makan buah-buahan yang mengandung gas, misalnya durian, nangka, nanas dan pisang ambon.
10 Konsumilah obat maag. Obat maag bisa diminum dengan dosis sekali sehabis sahur misalnya, tetapi bisa pula dengan dosis dua kali, saat buka puasa dan saat sahur. Tergantung keparahan maagnya.Obat maag bisa diminum saat buka puasa, sesaat sebelum buka puasa dan bisa setelah berbuka puasa. Pada saat sahur, paling tepat setelah makan sahur selesai. Jika ingin menggunakan obat maag selama sebulan penuh, harus dalam pebgawasan dokter.
PENELITIAN MEDIS DUNIA TENTANG PUASA
- Berdasarkan penelitian di Amerika, puasa terbukti tidak akan memperburuk kondisi penderita penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus, asalkan penderita tetap mengonsumsi obat.
- Berdasarkan penelitian di Amerika, puasa terbukti tidak akan memperburuk kondisi penderita penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus, asalkan penderita tetap mengonsumsi obat.
- Penelitian di Paris menyimpulan, saat puasa, asam lambung dan pepsin meningkat dan akan normal setelah Ramadhan berakhir.
- Di Turki, jumlah wanita penderita gangguan pada usus 12 jari lebih banyak dari pria di bulan puasa.
- Dari Indonesia, penderita mag yang akut akan bertambah parah kondisinya jika berpuasa.(Tabloid Nova)