Wadah Plastik yang Aman
Untuk Pangan
Plastik populer digunakan mulai sebagai alat makan,
botol hingga pembungkus. Anda tidak perlu terlalu cemas perihal plastik bagi
kesehatan jika digunakan sebagai kemasan non pangan. Namun bila dipakai
mengemas bahan pangan, ada beberapa jenis plastik yang dapat berbahaya bagi
kesehatan. Jenis-jenis plastik mempunyai
tingkat risiko bahaya yang berbeda, tergantung material plastik, jenis makanan
yang dibungkus, lama kontak antara plastik dan makanan, serta suhu makanan.
Plastik mengandung berbagai material yang terdiri dari
monomer plastik (bahan baku /dasar plastik), stabilizer yang mencegah plastik agar tidak mudah berubah bentuk,
pigmen atau pewarna, extender
(penambah berat) dan plasticizer.
Berbagai komponen yang terkandung di dalam plastik tersebut menjadi berbahaya
karena dapat berpindah ke dalam makanan yang bersentuhan dengannya. Hal ini
disebabkan lemahnya ikatan struktur antara monomer plastik dengan stabilizer dan plasticizer. Bila makanan tersebut dikonsumsi, bahan-bahan tadi
ikut terserap ke dalam tubuh. Lama-lama akan menumpuk dalam tubuh karena tidak
bisa dibuang, baik lewat urin maupun feses. Bila konsentrasi kadar zat berbahaya dalam tubuh sudah melewati kadar ketahanan tubuh itu sendiri, muncullah suatu gejala penyakit, seperti gangguan pada sistem saraf, gangguan fungsi ginjal,hati atau bahkan kanker. Dampak negatifnya tidak segera terlihat, namun akan terakumulasi dalam tubuh dalam jangka waktu lama (bahkan dalam hitungan puluhan tahun), baru kemudian mengganggu kesehatan.
Pada waktu pewadahan, penyimpanan, transportasi dan
distribusi, bahan kimia tersebut berpindah dari kemasan ke dalam bahan pangan.
Istilah ilmiahnya adalah migrasi.
Sebetulnya yang bermigrasi tidak hanya bahan kimia
yang berbahaya saja tetapi juga bahan kimia yang tidak berbahaya. Migrasi
keseluruhan bahan kimia disebut migrasi total, sedangkan migrasi bahan kimia tertentu
khususnya yang berbahaya disebut migrasi spesifik. Migrasi dapat pula terjadi
bila ada kontak langsung antara bahan pangan dengan kemasan. Pada produk- produk plastik yang aman, sifat bermigrasi atau pelepasan zat kimia seperti ftalat yang terkandung, relatif terkontrol dengan baik sehingga tidak melewati nilai batas tertentu yang dapat membahayakan kesehatan tubuh (BPOM No. HK 00.005.55.6497 tentang Bahan Kemasan Pangan,2007). Bahkan, kini tersedia bahan plastik yang relatif tidak mengandung bahan tambahan seperti polikarbonat atau poliselulosa (serat alam).
Pemakaian peralatan plastik ini cukup aman jika Anda hanya menggunakannya untuk makanan bersuhu rendah atau dingin. Jangan sekali-kali menggunakan plastik untuk makanan panas.
Pemakaian peralatan plastik ini cukup aman jika Anda hanya menggunakannya untuk makanan bersuhu rendah atau dingin. Jangan sekali-kali menggunakan plastik untuk makanan panas.
Memang sulit bagi kita semua untuk mengetahui apakah
wadah makanan ini terbuat dari jenis plastik yang aman atau berbahaya. Ada
baiknya jika Anda cermat dalam menggunakan barang-barang plastik untuk memasak
ataupun mewadahi makanan sehari-hari di rumah.
Tiga hal berikut dapat menjadi pertimbangan Anda dalam
menggunakan barang-barang plastik di dapur:
1.
Jenis
Makanan
Beberapa jenis makanan tertentu dapat memicu larutnya
komponen plastik ke dalam makanan tersebut. Jenis makanan yang paling riskan
memicu reaksi migrasi ini adalah makanan yang mengandung lemak dan yang
bersifat asam, seperti gulai, rendang, acar dan kuah pempek.
2.
Lamanya
kontak antara barang plastik dengan makanan
Lama tidaknya makanan atau minuman bersentuhan
langsung dengan wadah plastik, juga memegaruhi perpindahan komponen plastik ke
dalam makanan.
Semakin lama makanan tersebut kontak dengan wadah terbuat
plastik, maka akan semakin banyak pula komponen plastik yang akan pindah ke
dalam makanan tersebut.
3.
Suhu
makanan
Suhu makanan merupakan hal yang perlu diperhatikan.
Semakin tinggi suhu makanan, maka akan semakin cepat komponen plastik berpindah
ke dalam makanan itu. Meskipun Anda yakin bahwa wadah plastik tersebut
merupakan jenis plastik aman, ada baiknya jika Anda tetap menghindari pemakaian
peralatan plastik untuk makanan yang bersuhu tinggi. Pastikan juga Anda tidak
memanaskan makanan di microwave menggunakan
wadah plastik. Yang harus Anda ingat, plastik yang paling aman sekalipun,
hendaknya digunakan hanya untuk makanan dengan suhu normal. Jika tetap ingin
mengukus/memanaskan makanan yang dikemas dengan plastik, harus dipilih plastik
yang mencantumkan tulisan aman dipanaskan dengan microwave. Pada suhu dingin, monomer relatif tidak berpindah karena
tidak ada pemicunya.
Yang ini Aman
Tidak semua jenis plastik berbahaya, dalam arti
mengalami migrasi spesifik. Bila kita cermat, di bawah botol kemasan pangan
selalu ada tanda segitiga panah melingkar dengan nomor 1-7. Nomor tersebut
menandakan jenis plastik yang digunakan untuk membuat wadah. Tanda panah
tersebut berkaitan dengan daur ulang (recycling).
Tidak semua plastik dapat didaur ulang dan dikembalikan pada penggunaan seperti
sebelumnya.
Berikut ini jenis-jenis plastik yang dianggap aman
untuk mengemas bahan pangan :
#1 Polyethylene
terephthalate (PET atau PETE)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisa PETE atau PET (polyethylene terephthalate) dibawah segitiga. Bersifat food grade.
Biasa untuk mengemas air minum , minuman ringan
berkarbonasi, jus buah, minyak goreng, salad
dressing, jelly.
Untuk menyimpan air dingin di lemari pendingin, atau
bekal air minum di mobil atau di kantor gunakanlah botol gelas.
#2 High Density Polyethlene
(HDPE)
HDPE. Plastik
ini memiliki tanda angka 2 di tengah segitiga anak panah.
Biasa digunakan untuk mengemas susu, jus, yoghurt dan
botol gallon air minum.Dapat juga berbentuk kantong plastik, plastik berongga
(untuk menyimpan sayur), stoples plastik tertutup.
#4 Low Density Polyetthlene
(LDPE),
Logo
daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE.
Biasa digunakan pengemas cling wrap, pengemas
roti, makanan beku, dan botol plastik yang dapat ditekan (untuk mengeluarkan
bahan dari dalamnya).
Jika membeli cling
wrap untuk membungkus makanan, pilihlah yang LDPE atau LLDPE. Lebih baik
yang bertuliskan “Approved by FDA”. Jangan memilih yang dari PVC. Yang ini
untuk membungkus barang non pangan saja.
#5 Polypropilene (PP),
Hampir tidak berbahaya, biasa digunakan mengemas sup,
saus tomat dan margarin.
Jangan
Jenis plastik yang tidak direkomendasikan untuk
mengemas bahan pangan karena mengandung bahan berbahaya yang dapat bermigrasi:
1.
Polyvinil Chloride (PVC atau disebut vinil). Plastik ini sering dibuat cling wrap untuk mengemas barang bukan makanan. Sayangnya sering
juga dipakai untuk wadah kue kering atau coklat. Botol plastik yang dapat
ditekan ada juga terbuat dari PVC.
2.
Polistyrene (PS)
Bersifat karsinogenik dan mengandung dioksin, dipakai
untuk membuat sendok sayur dan gelas lunak.
Styrofoam
tergolong
“keluarga”plastik karena terbuat dari
Polistiren.
Styrofoam
seperti yang
digunakan untuk mengemas buah dan sayuran di toko swalayan atau membungkus
makanan take-away.
Styrofoam
yang aman (food grade) menggunakan lambang recycling 6 dan ada lambang sendok garpu atau bertulis food grade.
Membeli buah-buahan yang belum dikupas dalam kemasan
wadah Styrofoam yang ditutup clingwrap masih aman. Tapi kalau kita
membeli daging segar atau ayam yang dikemas dengan cara yang sama, sesampai di
rumah ganti kemasannya dengan kantong plastik yang aman, sebelum di simpan pada
suhu beku atau di bawah 5oC.
Bila akan menggunakan kemasan styrofoam, sebaiknya gunakan alas plastik, kertas nasi atau daun
untuk memperkecil kemungkinan migrasinya senyawa pada styrofoam ke makanan.
3.
Polikarbonat mengandung bisphenol-A
yang berbahaya dan dapat bermigrasi. Polikarbonat ini
termasuk plastik yang tahan suhu tinggi. Celakanya sering digunakan sebagai
botol susu bayi dan alat-alat makan
(sendok, garpu,pisau) plastik!
Untuk memilih botol plastik yang aman untuk botol susu bayi adalah botol dengan lambang #2HDPE, #4LDPE, #5PP. Botol plastik tersebut tergolong aman karena terbuat dari polypropylen atau polyethylen. bahan tersebut diketahui tidak melarutkan karsinogen atau zat penyebab kanker.
Tips Memilih Wadah Plastik Aman
Tips Memilih Wadah Plastik Aman
Kiat untuk dapat mengenali plastik yang aman digunakan sebagai wadah
makanan dan minuman bagi keluarga:
Memenuhi salah satu kriteria:
·
Simbol
gelas dan garpu, atau
·
Tulisan
food grade, atau
·
Merupakan
merek dagang yang dipatenkan
Kiat memilih wadah plastik aman:
·
Memenuhi
standar mutu dan keamanan pangan dari lembaga berwenang, baik di negara asal
atau di Indonesia
·
Tidak
tergiur harga murah, tetapi memberi risiko buruk bagi kesehatan
·
Belilah
dari penjual (distributor/dealer) resminya.
Langkah-langkah yang disarankan dalam penggunaan wadah plastik: .
- Sebelum menggunakan, terlebih dulu cium aromanya. Jika bau plastiknya tercium begitu menyengat atau berbeda dengan bau plastik pada umumnya, segera sisihkan dan jangan gunakan. dikhawatirkan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya bukan tergolong zat yang aman. Kemungkinan lain, proses peramuannya kurang bagus, hingga malah mengundang racun bagi tubuh.
- Amati warna wadah plastik yang digunakan. Cermati bila setelah penggunaan berkali-kali warnanya kian pudar, pucat, redup atau tidak seperti warna semula ketika baru dibeli. Perubahan warna tersebut diakibatkan reaksi zat aditif dalam plastik yang kemungkinan besar akibat sering terkena air panas/mendidih.
- Plastik yang tergolong bagus biasanya memiliki permukaan yang halus, licin dan tampak transparan. Nah, jika permukaannya berubah jadi buram atau kasar, sebaiknya jangan gunakan lagi.
- Untuk menjamin produk yang dibeli, jangan pilih wadah plastik yang sudah tampak rusak. Jika masih belum yakin, sesampai di rumah cobalah masukkan ke dalam air mendidih. Perhatikan apakah ada perubahan bentuk, warna atau bagian permukaannya. Bahan plastik berkualitas biasanya tidak akan rusak bila dimasukkan ke dalam air mendidih sekalipun.
- jangan jadikan wadah plastik sebagai tempat makanan berminyak. Dikhawatirkan proses kimiawi yang terjadi antara minyak dan plastik bisa meracuni tubuh.
- Batasi pemakaian untuk menyimpan makanan-makanan kering saja.
-supaya lebih aman, pilihlah produk-produk wadah plastik yang memang didesain khusus untuk menyimpan minuman/makanan panas, meski biasanya produk semacam ini tergolong mahal.
Langkah-langkah yang disarankan dalam penggunaan wadah plastik: .
- Sebelum menggunakan, terlebih dulu cium aromanya. Jika bau plastiknya tercium begitu menyengat atau berbeda dengan bau plastik pada umumnya, segera sisihkan dan jangan gunakan. dikhawatirkan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya bukan tergolong zat yang aman. Kemungkinan lain, proses peramuannya kurang bagus, hingga malah mengundang racun bagi tubuh.
- Amati warna wadah plastik yang digunakan. Cermati bila setelah penggunaan berkali-kali warnanya kian pudar, pucat, redup atau tidak seperti warna semula ketika baru dibeli. Perubahan warna tersebut diakibatkan reaksi zat aditif dalam plastik yang kemungkinan besar akibat sering terkena air panas/mendidih.
- Plastik yang tergolong bagus biasanya memiliki permukaan yang halus, licin dan tampak transparan. Nah, jika permukaannya berubah jadi buram atau kasar, sebaiknya jangan gunakan lagi.
- Untuk menjamin produk yang dibeli, jangan pilih wadah plastik yang sudah tampak rusak. Jika masih belum yakin, sesampai di rumah cobalah masukkan ke dalam air mendidih. Perhatikan apakah ada perubahan bentuk, warna atau bagian permukaannya. Bahan plastik berkualitas biasanya tidak akan rusak bila dimasukkan ke dalam air mendidih sekalipun.
- jangan jadikan wadah plastik sebagai tempat makanan berminyak. Dikhawatirkan proses kimiawi yang terjadi antara minyak dan plastik bisa meracuni tubuh.
- Batasi pemakaian untuk menyimpan makanan-makanan kering saja.
-supaya lebih aman, pilihlah produk-produk wadah plastik yang memang didesain khusus untuk menyimpan minuman/makanan panas, meski biasanya produk semacam ini tergolong mahal.
Menghilangkan Bau Wadah Plastik
1.
Gunakan
jeruk nipis atau cairan pembersih piring beraroma jeruk nipis saat mencuci.
2.
Lap
sampai kering sebelum dimasukkan ke lemari penyimpanan. Keadaan lembap akan
membuat kotak makanan kembali bau.
3.
Jika
di simpan untuk waktu lama, masukkan serlembar koran ke dalam kotak. Fungsinya
untuk menyerap bau.
Kode/Tanda Wadah Plastik
Kode/tanda wadah pladstik yang digunakan umumnya ada di permukaan bawahnya.Tanda tersebut merupakan kode yang dikeluarkan The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diikuti oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (Internasional Organization for Standardization).
Kode/Tanda Wadah Plastik
Kode/tanda wadah pladstik yang digunakan umumnya ada di permukaan bawahnya.Tanda tersebut merupakan kode yang dikeluarkan The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diikuti oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (Internasional Organization for Standardization).
Secara umum tanda pengenal plastik tersebut
berciri-ciri:
1.
Berada
di bagian bawah
2.
Berbentuk
segitiga
3.
Di
dalam segitiga tersebut terdapat angka
4.
Nama
jenis plastik di bawah segitiga
Info BEKAS BOTOL MINUMAN
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastik botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate atau PET) yang dipakai di botol-botol ini mengandung zat-zat karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari serta memperhatikan aspek higienis. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai berulang-ulang, jangan memakai botol plastik.
Simbol cangkir dan
garpu menandakan kemasan plastik tersebut aman untuk menyimpan makanan.
Simbol lainnya seperti
gelombang radiasi yang berarti aman digunakan di microwave atau dipanaskan
Simbol snowflake (salju) menandakan aman disimpan di freezer atau dibekukan, dan
Simbol piring di air berarti aman di cuci dengan
mesin cuci piring.
Info BEKAS BOTOL MINUMAN
Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastik botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate atau PET) yang dipakai di botol-botol ini mengandung zat-zat karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari serta memperhatikan aspek higienis. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai berulang-ulang, jangan memakai botol plastik.