Cara
Tepat Minum Oralit
Pengobatan dengan
oralit merupakan penemuan terbesar zaman ini. Sayangnya, banyak dokter dan
pasien tidak menyadari untuk memakai obat sederhana ini sejak awal. Rupanya,
oralit dianggap tidak langsung dapat menghentikan diare, bahkan malah dapat
menginduksi muntah.
Umumnya, oralit diminum
dengan cara mencampurkan satu sachet
oralit ke dalam segelas (200 cc) air . lalu diteguk sekaligus. Yang sering
terjadi, penderita kemudian muntah dan terasa mau buang air besar. Mengapa demikian?
Karena cara minum oralit seperti itu keliru.
Seharusnya, cara yang
benar adalah larutan oralit diteguk sedikit demi sedikit, 2─3 x lalu berhenti 3
menit. Hal ini memberi kesempatan oralit diserap usus untuk menggantikan garam
dan cairan yang hilang melalui feses. Demikian prosedur ini diulang terus
sampai satu gelas habis. Bila diare hebat masih berlanjut minum oralit harus diteruskan
sesuai petunjuk pemakaian. Dengan cara minum yang benar, oralit biasanya akan
menghentikan diare dengan cepat dan efisien.
Cara Pembuatan dan Pemberian Oralit:
1.
Cuci tangan hingga bersih.
2.
Gunakan gelas, cangkir, teko, panci, botol, sendok atau peralatan lain yang bersih.
3.
Gunakan air minum, baik air
putih atau air teh atau air susu yang telah masak, jangan memakai air sedang
mendidih atau sedang direbus.
4.
Masukkan 1 bungkus oralit
(kemasan untuk 200 cc) ke dalam 1 gelas (200 cc) yang telah berisi air minum
(air hangat kuku) tadi dan aduk hingga larut betul.
5.
Larutan setelah lebih
dari 24 jam jangan diminum lagi, buatlah larutan yang baru.
6.
Pada prinsipnya berikan oralit
sebanyak anak mau minum (ad libitum) dan dapat dihentikan bila penderita telah segar kembali
dan tidak diare/mencret atau sampai penderita tidak merasa haus lagi. Jangan takut kelebihan, sebab akan terbuang lewat
air seni. Sebaliknya,
jangan sampai kurang.
7.
Mula-mula berikan sedikit-demi
sedikit agar anak jangan muntah. Berikan sesendok teh tiap 1—2 menit untuk anak di bawah
umur 2 tahun dan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua. Jangan
menggunakan dot atau botol karena merangsang langit-langit
tenggorokan sehingga akan menimbulkan muntah.
- Bila anak muntah, tunggulah selama 5—10 menit untuk kemudian
diberikan lagi sedikit demi sedikit (misalnya sesendok tiap 2—3 menit).
- Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian
oralit dan berikan air masak atau ASI. Beri oralit kembali sesuai jumlah yang
ditentukan untuk tiap tingkat derajat dehidrasi bila bengkak telah hilang.
8.
Sebaiknya penderita secepatnya
di bawa ke pos/sarana kesehatan terdekat untuk dinilai derajat dehidrasi
menurut skor derajat dehidrasi misalnya menurut skor King, skor dehidrasi WHO,
gejala klinik atau tonisitas darah. Setelah penentuan skor dehidrasi akan
diberikan petunjuk penggunaan oralit untuk derajat ringan dan sedang. Di infus bila dehidrasi derajat berat.
Pemberian oralit harus selalu dilakukan di mana saja, baik ketika di rumah
maupun di RS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.