Halaman

Kamis, 19 Desember 2013

Rumple Leed Test

                                                             

                                    Rumple Leed Test

Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD selalu disertai dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda ini tidak selalu di dapat secara spontan oleh penderita, bahkan pada sebagian besar penderita tanda perdarahan ini muncul setelah dilakukan test tourniquet.
Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (peteki), perdarahan agak besar (ekimosis), perdarahan gusi, perdarahan hidung dan bahkan dapat terjadi perdarahan masif yang berakhir dengan kematian.
Pada hari-hari pertama demam biasanya dapat dilakukan test Rumpel Leed untuk mengetahui adanya peteki sebagai tes adanya infeksi dengue pada pasien demam. 

Rumpel  Leede Test
(Uji Rumpel Leede)
Uji Tourniquet (S.tourniquet test)
S. Hess Test
Test Pembendungan
Pemeriksaan Resistensi Kapiler
Prinsip :
-    Diberikan pembebanan pada kapiler selama waktu tertentu sehingga terhadap kapiler diciptakan suasana anoksia dengan adanya bendungan aliran darah vena. Terhadap anoksia dan penambahan tekanan internal akan terlihat sejauh mana kemampuan kapiler dapat bertahan . Jika ketahanan kapiler turun akan timbul "' Petechiae "' di kulit.
-    Jika ketahanan kapiler luntur (dinding kapiler kurang kuat), pembendungan vena menyebabkan darah menekan dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat atau adanya trombositopenia, akan rusak oleh pembendungan tersebut. Darah dari dalam kapiler akan keluar dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga tampak sebagai bercak /titik merah kecil pada permukaan kulit yang dikenal sebagai peteki.
Fungsi bendungan :
-    Untuk menimbulkan hambatan terhadap aliran darah balik di lengan  dan juga sehingga vena mengembang di permukaan kulit dan menjadi lebih jelah terlihat.
-    Hal yang perlu diperhatikan ialah :
Bahwa bendungan tidak boleh terlalu ketat dan tidak boleh berlangsung lama.
Pembendungan yang ketat dan berlangsung lama dapat menimbulkan hemokonsentrasi.
Alat :
-    Tensimeter
-    Stetoskop
-    Timer/Stop Watch
-    Spidol

Cara Kerja : Terangkan pada pasien tentang tujuan tes RL dan prosedurnya.
1.    Buatlah lingkaran (pakai spidol), pada lengan volar lengan bawah.
Radius 3 cm
Titik pusat terletak 2 cm di bawah garis  lipatan siku
2.     Pasang manset tensimeter pada lengan atas.
Carilah Tekanan Sistole (TS) dan Tekanan Diastole (TD) padan lengan volar lengan bawah. Pompa sfigmomanometer sampai tekanan antara sistolik dan diastolik (100 mmHg) yaitu di atas tekanan vena tapi kurang dari tekanan arteri sehingga darah dari jantung ke perifer tetap jalan. Pertahankan selama 10 menit (jika test ini dilakukan sebagai lanjutan dari test IVY, 5 menit sudah mencukupi).Jika tekanan Sistolik < 100 mmHg, buatlah tekanan sebesar ½ (TS+TD) pertahankan tekanan ini selama 5 menit.(3-5-10 menit).
3.    Lepaskan ikatan sfigmomanometer dan tunggu sampai tanda stasis darah lenyap. Stasis darah telah berhenti jika warna kulit pada lengan yang dibendung sama dengan warna kulit lengan yang disebelahnya. Perhatikan timbulnya peteki(bintik-bintik merah) pada lengan bawah di daerah kulit lipatan siku di bawah bebatan.(pada lengan bawah sepertiga bagian proksimal medial)
4. Setelah tes, buka-tutup tangan beberapa saat sampai sirkulasi lengan kembali normal.
Peteki: ialah manifestasi perdarahan yang sering ditemukan, biasanya muncul pada hari pertama demam dan berlangsung selama 3-6 hari.
Nilai Rujuk :
•    < 10 peteki dinyatakan negative atau normal
•    20 dinyatakan abnormal
•    10-20 dinyatakan dubia
 Atau :
Scale for reporting number of petechiae:
 0 to 10 = 1+
 10 to 20 = 2+
20 to 50 = 3+
50 or more = 4+

Untuk uji infeksi dengue, ada juga pihak yang mengatakan tetap positif infeksi dengue kendati jumlahnya kurang dari 20, dan tidak perlu hanya di daerah lipatan siku, boleh di bagian lengan bawah mana saja.

Tes ini cara awal paling sederhana bila suatu demam dicurigai sebagai infeksi dengue. Dikenal sebagai cara Tes Rumpel Leed.
Meskipun uji tourniquet positif dapat juga ditemukan pada berbagai macam penyakit, namun uji itu sebagai manifestasi perdarahan teringan dan dapat dinilai sebagai “presumptive test”(test skrining) karena pada dijumpai pada sebagian besar penderita DBD hari-hari pertama demam. Dengan melakukan tes RL maka dengan demikian kasus cepat diketahui dan masyarakat dalam keadaan siap siaga menghadapi ancaman DBD


Uji Tourniquet dapat negative selama masa renjatan, juga kadang-kadang pada DBD tanpa renjatan.  
RL positif  a.l :
•    Infeksi dengue
•    Defisiensi Vitamin C
•    ITP
•    Schonlein Henoch

Tes RL tidak perlu dilakukan:
1. Jika sudah terdapat purpura
2. Diketahui mempunyai riwayat perdarahan.

Tanpa tensimeter, kita dapat melakukannya sendiri dengan membebat lengan atas dengan sapu tangan/karet elastis  dengan tekanan secukupnya. Setelah  5 menit, perhatikan apakah keluar bintik-bintik merah pada kulit lengan bawah. Jika ada, langsung ke dokter.

Membedakan Peteki dengan bintik gigitan nyamuk jika mencurigai infeksi dengue.
Jika pasien demam memperlihatkan bintik merah mirip bekas gigitan nyamuk, lakukan peregangan kulit di area sekitarnya dengan jari. Jika kemudian bintik merah yang dicurigai bintik perdarahan tampak menjadi lebih pudar merahnya kemungkinan bukan bintik perdarahan. Sebaliknya , jika pada saat kulit ditekan bintiknya tidak pudar, kemungkinan benar peteki tanda perdarahan DBD. Namun, tanda perdarahan kulit dapat juga berupa lebam. Peteki spontan juga dapat ditemui.

Sabtu, 23 November 2013

AMAN DAN NYAMAN DI KOLAM RENANG



AMAN  DAN  NYAMAN  DI  KOLAM  RENANG

KOLAM  RENANG YANG  AMAN  BUAT  ANAK

Anak tak boleh berenang di sembarang tempat. Kolam renang khusus anak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
•    Bersih
•    Kedalamannya tak lebih dari satu meter. Bila terjadi kecelakaan. semisal tenggelam, anak bisa segera ditolong dalam waktu 1-2 detik oleh si pendamping.
•    Konsentrasi kaporitnya hanya boleh 0,6-0,8 ppm (partikel per mililiter) dalam air.
•    Kadar keasaman atau pH-nya juga harus netral, berkisar 7.35 sampai 7.45.
•    Perbedaan suhu luar dengan suhu di kolam renang berkisar 3 derajat. Misalnya, suhu di luar sekitar 34 derajat Celcius, maka suhu kolamnya sekitar 31 derajat Celcius. Bila suhu di luar terlalu dingin, suhu di kolam harus dipanaskan sedikit.
•    Harus dilengkapi peralatan resusitasi, semisal oksigen, untuk keperluan pertolongan pertama.
•    Kolam renang di rumah harus diberi pengaman, semisal pagar besi, dan bisa dikunci agar anak tak masuk ke kolam renang tanpa sepengetahuan orang tua.

AGAR SI KECIL AMAN DAN NYAMAN

•    Sebelum berenang, balurkan cairan khusus di kulit tubuh si kecil agar sinar matahari tak merusak kulitnya yang masih peka. Cairan ini juga berfungsi melindungi kulit anak dari kemungkinan iritasi yang diakibatkan oleh obat/cairan yang kerap digunakan di kolam renang seperti kaporit.
•    Untuk perlindungan kulit muka yang sangat sensitif sekaligus perlindungan mata akibat air di kolam renang, gunakan kacamata khusus untuk berenang. Tapi bukan sekadar kacamata gaya karena ukurannya harus pas agar dapat menahan air tidak masuk ke mata. Gunakan kacamata renang khusus untuk balita.
•    Bila anak mengalami "kecelakaan" seperti tersedak air atau tergelincir, ingatlah untuk tak menunjukkan sikap panik. Lakukan tindakan dengan segera, tapi dengan sikap tetap tenang.
•    Jangan lepaskan si kecil sedetik pun dari pengawasan Anda. Baik kala ia berenang di rumah, di kolam renang umum, maupun di tempat kursus.
•    Usai berenang, segera bersihkan tubuh si kecil dengan sabun dan keramasi rambutnya dengan sampo. Setelah itu, keringkan tubuhnya dan baluri dengan lotion pelembut.
•    Hentikan kegiatan berenang untuk sementara kala si kecil sakit, kendati ia  hanya batuk pilek. Begitu pula jika is terkena ruam kulit dan diare.

Jumat, 01 November 2013

Tentang Telur : Kebaikan Mengonsumsi Telur yang Betul-betul Matang


                             Kebaikan Mengonsumsi Telur yang Betul-betul  Matang.

Tidak sedikit orang yang sedemikian percaya bahwa mengonsumsi telur mentah atau telur setengah matang bisa meningkatkan stamina mereka. Anggapan mereka, telur mentah lebih fresh sehingga amat baik dikonsumsi.

Tentu saja anggapan ini hanya mitos. Pasalnya , telur mentah dan setengah matang merupakan telur yang belum siap dicerna tubuh. Karena dalam kondisi mentah maupun setengah matang, ikatan proteinnya masih begitu kuat. Tubuh sulit memecahnya menjadi asam amino sehingga proses untuk mencernanya pun berlangsung amat lambat. Makanya telur mentah mampu membuat yang bersangkutan merasa kenyang lebih lama. Boleh jadi berawal dari sinilah  muncul mitos bahwa mengonsumsi telur membuat seseorang merasa lebih kuat beraktivitas termasuk berolahraga.

Kebiasaan menambahkan madu ternyata memang membantu proses pencernaan. Madu mampu membantu telur agar bisa dicerna lebih baik oleh tubuh.  Akan tetapi kita tetap harus memerhatikan masalah keamanan pangan. Apalagi saat ini banyak  penyakit yang timbul akibat bahan makanan yang tidak dimasak hingga matang dari   tifus sampai flu burung. Madu yang asli , jika menyentuh protein mentah seperti telur , maka telurnya menjadi matang , tapi matangnya (denaturasi) pematangan secara kimia  telur hanya masak setengah matang. Sehingga kumannya tidak mati.  Pemberian madu dengan telur mentah tidak dibenarkan untuk bayi dan anak. Dikhawatirkan ada kuman salmonella yang masuk lewat pori-pori telur. Ingat , bakteri  yang mungkin ada dalam telur mentah/setengah matang bisa saja masuk ke tubuh dan menyebahkan kita jatuh sakit. Terlebih   jika daya tahan tubuh sedang buruk. 

Jadi mengonsumsi telur mentah, sangat berisiko bagi kesehatan. Lagipula dalam keadaan mentah, kuning telur banyak mengandung zat anti gizi berupa avidin dan ovomukoida juga phosptin  yang bisa menimbulkan efek negatif (avidin dapat mengikat biotin/ovomukoida bekerja sebagai antitripsin/phospitin dapat mengganggu penyerapan zat besi) pada kesehatan , terutama pada bayi dan anak-anak. Konsumsilah telur yang matang, bukan setengah matang. Paling tidak telurnya harus 3/4 matang tetapi untuk anak harus betul-betul matang. Namun pemasakan yang terlalu lama dan berulang-ulang akan merusak protein. Jadi lebih bagus matang karena lebih aman. Anda akan mendapatkan zat gizi yang sama lengkapnya dengan telur mentah, ditambah bonus aman dari bakteri.


BEBERAPA CARA MEREBUS TELUR DAN MENGUPASNYA DENGAN SEMPURNA

Memasak telur rebus dengan matang sempurna ternyata ada bermacam cara. Sedangkan untuk mendapatkan telur utuh dan sempurna tidak mudah juga . Salah tekniknya, telur tidak bisa utuh dan masih menempel di cangkangnya.
Rahasia utama menghasilkan telur rebus yang utuh sempurna sebenarnya adalah saat merebus dan mendinginkannya.

Ikuti tips ini yuk agar telur rebus Anda jadi matang sempurna , tetap mulus dan utuh sempurna.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
MATANG
Pertama, dengan melubangi salah satu ujung telur. Bentuk telur yang lonjong biasanya memiliki dua ujung, satu lancip, lainnya agak membulat. Pilih ujung yang bulat dan tusuk dengan sebuah jarum: lubang ini memungkinkan isi telur berkembang dan tak retak. Masukkan telur ke dalam air setengah mendidih, bukan mendidih penuh, rebus selama tiga menit.
Cara kedua, tempatkan telur dalam panci berisi air dan tutup. Jangan rebus bersamaan lebih dari 12 butir. Pastikan panci berukuran besar, hingga telur matang merata. Panas kompor tinggi. Segera setelah air mendidih, buka tutup panci, biarkan telur di dalamnya selama 15 menit, lalu keringkan dan
tempatkan dalam sebuah mangkuk besar berisi air es.
Telur harus didinginkan dengan cepat. Lebih cepat lebih baik karena mencegah kuning telur berwarna hijau. Tambahkan es jika air tersebut sudah tidak dingin lagi, karena telur harus benar-benar dingin dalam 20-30 menit. Untuk mengupas kulit telur, jangan keluarkan telur dari air es tadi sampai semua kulitnya mengelupas.
Ketiga. Masukkan telur ke dalam air dingin, lalu tutupi panci dan rebus kurang lebih 10-15 menit. Angkat segera celupkan dalam air dingin.
Keempat.
Langkah 1. Masukkan telur dalam satu lapisan di dalam panci yang berisi air dingin. Kemudian tutup panci tersebut, namun tetap diberi lubang agar uap bisa keluar.
Langkah 2. Nyalakan api sedang dan biarkan air mendidih perlahan. Dimulai dengan air dingin yang suhunya meningkat sedikit demi sedikit, telur akan matang. Dan cara inilah yang membantu menjaga telur agar tidak cracking. Langkah 3. Tambahkan 1 sdm cuka ke dalam air untuk menjaga agar putih telur tetap utuh dan tidak sampai habis bila ternyata cangkangnya retak saat memasak. Anda bisa mengurangi cuka apabila takut cuka akan mempengaruhi rasa telur.
Langkah 4. Bila tidak ada cuka, Anda bisa menggantikannya dengan 1/2 sdt garam. Garam dapat mencegah cangkang retak serta membuat cangkang telur lebih mudah dikupas nantinya.
Langkah 5. Ketika telur sudah matang, kurangi panas sedikit demi sedikit sehingga temperatur telur tetap terjaga. Biarkan sampai airnya dingin setidaknya 10-15 menit.
Langkah 6. Masukkan telur ke dalam air dingin dan biarkan sampai cangkangnya benar-benar dingin. Atau apabila Anda terburu-buru, Anda bisa mengganti air yang sudah hangat akibat telur dengan air dingin, sampai airnya benar-benar dingin.
Langkah 7. Anda bisa menambahkan es batu untuk membuat telur lebih mudah dikupas dalam keadaan dingin.
Langkah 8. Apabila telur sudah dikupas, Anda bisa menyimpannya di wadah tertutup. Usia telur rebus setidaknya masih bisa bertahan untuk dikonsumsi bila disimpan selama 5 hari di dalam lemari es. Pastikan telur tersimpan di dalam wadah tertutup sehingga tidak terkontaminasi bakteri.

SETENGAH MATANG

Masukkan telur ke dalam air yang mendidih sehingga telur terendam seluruhnya, lalu angkat dari api dan tutup panci tersebut, biarkan selama 5-8 menit, tergantung dari derajat kematangan yang kita kehendaki.

Egg timer :
 a third-raw                       1 minutes
 Half boiled                       3 minutes
 Boiled                              8 minutes
 0ver cooked                   15 minutes 







 Salmonella

Bakteri salmonella dapat menyebabkan penyakit tifus dan paratifus. Dapat diitemukan pada telur dan daging mentah, unggas : ayam mentah, sayuran mentah yang tidak dicuci, susu yang tidak dipasteurisasi atau hasil olahan susu yang terkontaminasi bakteri ini . Bahan makanan dan makanan ini perlu dimasak dengan sempurna untuk membunuh salmonella. Belilah bahan makanan ini dari penjual yang kebersihannya terjamin. Bakteri ini banyak terdapat dalam saluran pencernaan, kotoran binatang serta kotoran manusia.

Minggu, 27 Oktober 2013

Sumber Vitamin B



Sumber Vitamin B
Sistem penamaan vitamin dengan huruf dan angka memang terasa lebih praktis dan mudah. Beberapa vitamin B kompleks pun dikenal punya dua nama, yaitu nama asli dan angka sederhana.
B1 (tiamin) - dalam kacang kedelai, beras merah, dan biji bunga matahari
B2 (riboflavin) - dalam daging, kacang almond, jamur, dan biji-bijian
B3 (niasin) - dalam taoge, biji-bijian, dan alpukat
B5 (asam pantotenat) - dalam daging, jamur, alpukat, kuning telur, ragi bir, dan biji-bijian
B6 (piridoksin) - dalam biji-bijian, taoge, pisang, dan kacang-kacangan
B12 (kobalamin) - dalam hati sapi, ginjal, daging, ikan, telur, dan keju
Asam folat(B9) - dalam sayuran berdaun hijau, taoge, kacang-kacangan, hati sapi, telur, dan gandum murni
Biotin (B7)/vitamin H - dalam kacang-kacangan, ayam, kuning telur, dan ragi bir
Kolin - dalam kacang-kacangan, polong-polongan, berbagai jeruk, hati, kuning telur, dan gandum murni

Vitamin B

Senin, 09 September 2013

Tentang Telur


                                                 
     Tentang telur

Telur merupakan makanan yang mudah disiapkan dan kaya gizi, harganya pun relatif murah. Kandungan proteinnya sangat tinggi dan tak kalah dari sumber protein hewani lainnya yang lebih mahal. Kandungan protein telur sangat mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Nilai cerna telur mencapai 100 %, sehingga sangat baik untuk makanan bayi dan orang sakit dalam masa penyembuhan.Baik pula bagi ibu hamil(sumber vitamin B6,B12 dan asam folat yang melindungi lapisan saraf  yang mencegah kerusakan saraf pada janin) dan orang dewasa yang ingin mempertahankan kesehatan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Telur mengandung asam amino esensial, kolin untuk mencegah kehilangan daya ingat, juga lutein, zeaxantin dan karoten yang melindungi dari masalah mata seperti katarak dan degenerasi makular. Melihat manfaat dan keunggulan telur begitu banyak, tak salah kalau telur merupakan salah satu bahan pangan hewani yang paling digemari dan dikonsumsi.
Namun waspadai kandungan kolesterolnya. Sebutir telur kecil mengandung sekitar 157 mg, ukuran sedang mengandung 187 mg ukuran besar 210 mg. Jadi jangan lupa "berhitung" saat menyantapnya.
Asupan kolesterol yang aman tidak lebih dari 300 mg per hari. Berarti sebutir telur menyumbang dua pertiga dari jumlah maksimal kolesterol yang diperbolehkan.
Tapi menurut penelitian dari tim Universitas Harvard , Amerika Serikat , konsumsi telur tidak secara otomatis akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Karena dalam telur ditemukan sejumlah zat gizi seperti antioksidan , asam folat dan vitamin B lainnya yang bersifat counterbalance terhadap kadar kolesterol darah.
Selain zat-zat tersebut, kadar kolesterol darah juga diredam oleh kandungan lemak telur. Dari 5 g kandungan lemak totalnya, lebih dari separuhnya merupakan lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal yang menyokong kadar kolesterol baik HDL. HDL ini juistru bersifat antiaterosklerosis, yaitu mencegah penyempitan pembuluh darah dan bersahabat dengan jantung.
Pada bayi telur sudah bisa dikenalkan pada bayi berusia 8 bulan. Dapat diberikan dua butir dalam seminggu.
Bagaimanapun, sebuah riset berhasil mengungkap bahwa konsumsi telur dalam tingkat moderat masih relatif aman dan bermanfaat bahkan bagi orang dewasa sekalipun. Batas konsumsi telur per hari Anda pun tergantung pada beberapa faktor, antara lain riwayat kesehatan, kelamin, dan aktivtas fisik. Namun secara umum bagi orang dewasa yang sehat, rekomendasi konsumsi telur adalah 4 butir per minggu.
Untuk orang yang mempunyai masalah kadar kolesterol tinggi, menderita Penyakit Jantung Koroner, berkonsultasiah dengan dokter atau mengikuti anjuran konservatif : membatasi 1-2 butir telur seminggu.

Resep Sup Telur
RESEP SUP TELUR

Kamis, 15 Agustus 2013

Tip

                                              



Sisa Pestisida pada Buah dan Sayur

Sebelum dimakan, buah dan sayur (yang bukan organik) rendam dulu dalam air yang di beri cuka apel (2 sendok cuka apel untuk satu ember kecil air). Lalu bilas di bawah air yang mengalir (misalnya air kran). Lap atau tiriskan hingga kering, sebelum dimakan atau di simpan di lemari pendingin.

Jumat, 26 Juli 2013

Merawat Tali Pusat

                                          

                                                           MERAWAT TALI PUSAT

Agar tidak menimbulkan infeksi, sisa potongan tali pusat harus dirawat dengan benar.
Minimal 2 kali sehari sehabis mandi, tali pusat si kecil harus dibersihkan.
            Perawatan tali pusat  dan area sekelilingnya harus selalu bersih dan kering. Jangan lupa, cuci tangan kita dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat.
            Penelitian menunjukkan, tali pusat yang dibersihkan dengan air (air hangat) dan sabun cenderung lebih cepat puput dibandingkan yang dibersihkan dengan alkohol (dapat pula terjadi iritasi pada kulit dengan antiseptik/alkohol). 
             Pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan membersihkan seluruh tali pusat (tempat pemotongan,tali pusat dan pangkalnya) dan daerah sekitar tali pusat seluas 2,5 cm dengan air hangat dan sabun.
            Tali pusat juga tidak boleh ditutup, karena akan membuatnya menjadi lembap. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan risiko infeksi. Kalaupun ditutup, cukup bagian atasnya saja dengan menggunakan kasa steril  dan tidak mengikatnya terlalu kencang.. Pastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa
            Tidak membungkus tali pusat, kecuali tali pusat dalam keadaan infeksi dan jika Mama takut dan ingin membungkusnya..
            Cukup kenakan popok dan baju atasan saja. Bila bayi menggunakan popok kain jangan masukkan baju atasannya ke dalam popok.
Hal ini dimaksudkan agar tali pusat agar cepat mengering dan lepas.

Cara merawat tali pusat

Setelah dipotong, tali pusat dioles antiseptik. Setelah itu, biarkan terbuka dan kering (tidak dikompres cairan antiseptik), Selama tali pusat masih menempel, jangan memandikan bayi dengan cara  berendam di ember/bak mandi. Basuh saja badannya dengan washlap atau spons mandi.

Yang terpenting bagi ibu dan ayah adalah mempertahankan tali pusat itu kering dan bersih, dengan cara:

1.       Cuci tangan dengan baik dan seksama sebelum dan sesudah memegang bayi.
2.       Tidak membubuhkan apa pun pada tali pusat.
3.       Biarkan tali pusat terbuka. Tidak perlu menutupnya dengan kasa apalagi dengan popok bayi atau gurita.
4.       Jaga agar tali pusat tidak basah dan tidak terkena air seni atau tinja bayi. Lipat popok di bawah tali pusat, lipat juga baju kearah ke atas
5.       Jika tali pusat terkena kotoran, segera cuci dengan air bersih dan sabun, lalu keringkan dengan kain bersih hingga betul betul kering.

6.       Biarkan tali pusat terlepas secara alami dan jangan mencoba untuk menariknya karena dapat menimbulkan perdarahan. 


REKOMENDASI TERBARU DARI WHO TENTANG CARA MEMBERSIHKAN TALI  PUSAT,

Bersihkan pangkalnya dengan menggunakan air dan sabun ketika mandi.
Untuk membersihkan pangkal ini, kita harus sedikit mengangkat (bukan menarik) tali pusat dengan kasa steril yang sudah dibasahi air/alkohol. Tenang saja bayi tidak akan merasa sakit.
Sisa air atau alkohol yang menempel pada tali pusat dapat dikeringkan     dengan menggunakan kain kasa steril kering.
Setelah itu keringkan dengan cara diangin-anginkan atau dikipasi perlahan.
Biarkan tali pusat lepas dengan sendirinya.(dalam waktu 6 hari-1-2-4 minggu) (jangan pernah sengaja menarik-nariknya atau mencopotnya sendiri)
Penggunaan antiseptik tergantung kondisi masing-masing negara jika resiko infeksi tinggi dianjurkan memakai antiseptik biasanya alkohol 70 %.

Merawat Tali Pusar  dengan memakai antiseptik :

Alat-alat yang digunakan:
alkohol 70 %
atau tisu alkohol (saat ini banyak tersedia di apotek)
kapas kering/ kasa steril/cotton bud
tempat sampah

Langkah-langkah:
1. Cuci tangan Anda menggunakan sabun sampai bersih, bilas dengan air mengalir, lalu keringkan.
2. Buka kasa pembungkus tali pusar bayi, buang ke tempat sampah.
3. Pegang ujung tali pusar dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang kasa beralkohol. Tali pusat sedikit diangkat (bukan menariknya) Bersihkan tali pusar dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol atau tisu alkohol atau cotton bud beralkohol , dari pangkal ke ujung tali pusar, ulangi 2-3 kali atau sampai bersih. Paling penting bersihkan lipatan tali pusat dengan perut, lipatan ini dibersihkan dengan menarik sedikit tali pusat ke atas, samping, depan, ke bawah, kemudian 2 1/2 cm sekitar tali pusat. Bersihkan kerak (sisa-sisa darah dan jaringan tali pusar yang mengering ) di pinggiran pusar ataupun kotoran di bagian dalamnya). Bersihkan pangkal tali pusar dengan gerakan melingkar searah jarum jam, namun jangan menekannya.
4. Tali pusat bisa ditutup dengan menggunakan kasa steril kering, bungkus kembali tali pusar.(jangan lupa untuk menggantinya setiap kali usai mandi, si kecil berkeringat, terkena kotor atau basah).

Alasan memakai kain kasa steril yang kering karena menutup dengan kain kasa alkohol jika alkoholnya sudah menguap tinggal kain kasa basah yang baik untuk pertumbuhan kuman.

Caranya: seperti membedong, yaitu membentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kasa cukup dibuat simpul (ikat longgar dua kali).
Kalau ditutup dengan kasa cukup bagian atasnya saja. Pastikan bagian pangkal terkena udara dengan leluasa.
5. Rapikan sisa peralatan dan buang sampahnya.
6. Cuci tangan Anda kembali sampai bersih.

Setelah perawatan tali pusat, cukup kenakan popok dan baju atasan saja. Bila bayi menggunakan popok kain, jangan masukkan baju atasannya ke dalam popok.



.



Rekomendasi yang ada saat ini adalah tali pusat dioleskan antiseptik, tetapi setelah itu dibiarkan terbuka dan kering, tidak dikompres dengan kasa yang dibasahi oleh cairan antiseptik. (sumber: Clinical Pediatric 2010;49:45-48, WHO Essential Newborn Care, 2008)

KetikaTali Pusar Puput

Ketika tali pusar puput, mugkin akan ada sedikit darah di pusar si kecil. Jangan khawatir ini juga hal normal. Selain itu, terkadang ada cairan bening atau kuning  dan sisa jaringan di pusar yang disebut umbilical  granulomas. cairan ini dapat hilang dengan sendirinya. 

Bila sudah puput, jangan lupa untuk selalu membersihkan bagian pusar, saat mandi bersihkan dengan sabun lalu keringkan bagian dalam pusar agar tak ada air yang tergenang di dalamnya.Biasanya darah pangkal tali pusar akan terasa lengket saat dibersihkan. Anda juga mungkin menemui darah yang sudah kering. Bersihkan setiap hari dengan cotton bud yang digulir-gulirkan dari kiri ke kanan di atas pusar. Jangan pernah mencongkel lubang yang baru lepas dari talinya.



Hubungi dokter jika:
Tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu, atau bila terlihat adanya tanda-tanda infeksi, seperti pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah , keluar cairan yang berbau, ada darah yang keluar terus-menerus, dan atau demam tanpa sebab yang jelas.

Umumnya perawat di rumah sakit sudah mengajarkan Anda cara merawat tali pusar sebelum meninggalkan rumah sakit bersama bayi Anda.

Baca  juga tentang : Lotus Birth

Selasa, 09 Juli 2013

Penyelamatan saat Kecelakaan

           
           
                                                         Kecelakaan dalam Air

Kecelakaan yang berhubungan dengan air, misalnya tenggelam hampir selalu digolongkan dalam keadaan gawat atau darurat. Hal tersebut karena bila tidak cepat ditolong dapat menghentikan pernapasan sampai menyebabkan kematian akibat adanya air yang masuk ke dalam paru-paru.

Penyebab peristiwa tenggelam :
* Tidak dapat berenang. Berada di dalam air yang terlalu dalam dan terlalu sukar di atasi dengan kemampuan berenang yang dimiliki.
* Olah raga air dan kecelakaan lain. Tidak mematuhi aturan keselamatan di dalam air. Tidak memakai pelampung dll.
* Jatuh ke dalam es ketika memancing atau waktu berski.
* Trauma atau masalah-masalah yang muncul ketika berenang, berperahu dll. Misalnya : kaki atau lambung mengalami kram, kelelahan dan sedang dalam pengaruh alkohol atau obat. Serangan jantung, stroke, kejang , gigitan atau sengatan hewan laut dapat terjadi.
* Percobaan bunuh diri.

Tanda dan gejala :

* Seseorang di dalam air dengan tanda dalam keadaan kesulitan( sesorang yang tenggelam sering kali tidak bisa berteriak minta tolong), tidak dapat bertahan di atas air, berenang kacau, tanda membutuhkan pertolongan/ berteriak minta tolong.
* Bibir atau telinga membiru. Kulit dingin dan pucat.
* Perut gembung, muntah dan tersedak.
* Kebingungan, lesu.
* Korban tidak respon atau tidak dapat bernafas.
                                               Menangani Keadaan Darurat

Jika Mengalami Kesulitan
Cobalah tetap tenang. Jika Anda berada di dekat pinggir air, cobalah untuk menjangkaunya dan keluar dari air. Jika tidak bisa, cari sesuatu yang bisa dipegang sambil berteriak minta tolong dan melambaikan tangan untuk menarik perhatian.
Jika terjatuh ke air dengan pakaian lengkap, lepaskan semua yang berat, seperti jaket, mantel, dan sepatu, agar Anda tidak tenggelam semakin dalam. Pakaian yang ringan dapat membantu menjaga panas tubuh, jadi jangan dilepas.

Mengapunglah dengan tenaga sekecil mungkin. Melangkahlah di dalam air, atau lakukan posisi HELP . Melangkah di dalam air sangat berguna karena Anda dapat sekaligus melambaikan satu tangan untuk meminta pertolongan, seperti yang ditunjukkan di sini.
Penting untuk mengeluarkan tenaga sesedikit mungkin, bukan hanya agar tidak kelelahan, tapi juga agar tubuh tetap hangat jika Anda berada di dalam air yang dingin, di bawah 25oC. Gerakan apa pun dapat menyebabkan turunnya suhu tubuh karena aliran darah naik ke tubuh bagian atas. Darah yang naik menjadi dingin karena air, lalu mengalir ke seluruh tubuh yang menyebabkan turunnya suhu tubuh.
Jika memungkinkan, jangan sampai kepala Anda basah. Tidak seperti bagian tubuh yang lain, kepala tidak memiliki lapisan perlindungan panas sehingga cepat kehilangan panas.
Tips                         
Jika keadaan darurat melibatkan beberapa orang, merapatlah sedekat mungkin, tergantung jenis pelampung yang ada. Contohnya, merapatlah membentuk cincin jika
Anda mengenakan jaket pelampung, atau berpegangan pada rakit atau perahu penyelamat.
Jika mengalami kesulitan di air, melangkahlan di dalam air sambil melambaikan tangan untuk meminta pertolongan.
 
Heat Escape Lessening Position (HELP)
Jika kita/anak mendapat kesulitan di air yang dingin, kita memiliki kesempatan bertahan dengan menjaga organ dalam tetap hangat sambil mengusahakan kepala tetap di atas penmukaan air (karena panas tubuh paling cepat hilang melalui kepala). Anak sudah dapat berlatih posisi HELP dengan memeluk pelampung tebal (atau potongan benda mengapung seperti botol plastik) dengan kaki dirapatkan dan tubuh tegak lurus ke bawah, atau bersandar sedikit ke belakang.
Dalam situasi darurat, pakaian (kita/anak) dapat membantunya menyimpan panas tubuh. Jadi, begitu anak berani, latihan ini dapat dilakukan dengan mengenakan kaos dan celana tipis atau rok.


Menyelamatkan Orang lain

Yang harus diperhatikan jika ada korban tenggelam / nyaris tenggelam:

Sebagaimana pada semua pertolongan pertama pada kecelakaan, aturan utama adalah menyelamatkan korban tanpa membahayakan diri Anda sendiri, karena korban yang mengalami peristiwa tenggelam dapat menarik dan menenggelamkan anda bahkan terhadap perenang yang handal . Air yang kotor dapat mengandung logam dengan tepi yang tajam, air  yang dingin dapat menyebabkan kram dengan cepat.
Berteriak minta tolong dan menyuruh seseorang menelepon bala bantuan/memanggil regu penyelamat( hubungi nomor telepon unit gawat darurat terdekat jika mungkin).


Jika aman dan memungkinkan , segera keluarkan korban dari air dengan mengingat hal sbb :
* Jangan masuk ke air untuk menyelamatkan korban yang bisa diraih dengan tangan, perahu ban karet atau ban penolong.
* Jangan biarkan korban yang tenggelam mencengkeram tubuh anda, anda dapat ikut tertarik ke bawah.
* Jika korban berada dalam jangkauan tangan, berlututlah atau berbaringlah rata di dekat tepi air. Berpeganglah erat-erat dan raih korban dengan tangan atau menggunakan alat penolong seperti galah, kayu atau handuk.
* Jika korban terjatuh dalam es : Jika anda tidak dapat menarik korban keluar dengan pertolongan suatu benda, dan anda bersama beberapa orang, buatlah rantai manusia untuk menarik korban keluar. Setiap orang berbaring rata pada es dengan kaki terbuka lebar dan masing masing orang memegang pergelangan kaki orang yang ada di depannya. Instruksikan agar korban berbaring rata sementara anda menariknya ke daerah yang aman , jangan bolehkan korban bangun dan berjalan di atas es.
* Jika korban berada di luar jangkauan, lemparkan benda-benda yang bisa mengapung seperti papan atau ban karet ke arahnya. Jika mungkin, lemparkan benda tersebut dengan diikat tali sehingga anda bisa menarik korban , cobalah melemparkan benda tersebut melewati korban dan kemudian menariknya ke dekat korban. Jika benda tidak diikat tali, instruksikan agar korban memegang benda tersebut dan menendang-nendangkan kakinya demi keselamatannya.

 * Jika korban masih di luar jangkauan, masuklah ke dalam air bila hal itu cukup aman dan anda merasa cukup kuat .  Angsurkan benda penolong ke arahnya. Anda bisa menariknya atau jika benda tersebut bisa mengapung lepaskan dan instruksikan korban untuk menendang-nendang. Pastikan agar benda berada di antara anda dan korban-jangan bolehkan korban mencengkeram anda.
* Jika anda harus berenang untuk mendekati korban fokuskan mata pada tempat  di mana anda terakhir melihat korban dan angsurkan benda ke arahnya agar bisa dipakai pegangan.
* Gunakan alat pelampung untuk si penolong. Capai korban dari belakang dengan tenang. Pegang pakaian korban , letakkan tangan di bawah dagu korban. Ketika korban keluar dari air. sokong kepala dan leher . ( Suspek suatu trauma leher khususnya  korban penyelaman atau olah raga air )
* Jika ragu dengan kemampuan anda untuk menolong korban dengan aman panggil bantuan darurat.
* NB: Baca juga tentang renang penyelamatan.
Pelatihan Penyelamatan
Anda dapat sukses menolong orang lain jika tidak membahayakan diri Anda sendiri. Caranya adalah mengikuti kelas pelatihan yang telah diakui. Pelatihan ini tersedia untuk orang yang pintar berenang dari segala usia. Anda dapat mencari informasi lebih lanjut di kolam renang, perpustakaan, kantor pemerintah, atau internet. 

Tindakan Pertolongan

* Cek respon . Ikuti prinsip Resusitasi Kardiopulmoner.
A, B,C
A=Airway : Buka jalan nafas dengan memiringkan sedikit kepala ke belakang sehingga hidungnya sedikit mendongak(dalam posisi menghirup)/bila dicurigai ada luka pada leher buka jalan nafas dengan secara perlahan menggerakkan rahangnya ke depan sambil menjaga agar tidak memiringkan atau menggerakkan kepalanya, cek mulut dan mengangkat dagu. Cek pernafasan sampai 10 detik.
B=Breathing Support

•    Bila tidak ada pernafasan . Tindakan pertama yang harus dilakukan begitu kepala korban keluar dari air adalah dengan memberikan oksigen dengan penapasan buatan dari mulut ke mulut. Kalau perlu, sementara badan, korban masih berada dalam air pun pernapasan buatan sudah dilakukan. Bahkan untuk anak yang sudah tenggelam cukup lama terutama dalam air dingin.
•    Tindakan mengeluarkan air dari dalam perut dan paru-paru korban bukan hal yang utama melainkan yang penting adalah pemberian napas kepada korban. Jangan mengusahakan mengeluarkan air dari paru-paru dengan kompresi dada dan penekanan pada perut karena resiko air dalam paru minimal dibanding kompresi dada atau lambung yang akan meningkatkan risiko tersedak oleh muntahannya sendiri.
C=Circulation Support
•    Denyut nadi di lehernya diraba, apabila terhenti segera lakukan tindakan pernijitan jantung. Kepala tidak boleh lebih tinggi dari badan karena tekanan yang dihasilkan oleh kempaan tidak mencukupi untuk menjamin perfusi jaringan otak yang memadai. Jadi pada alas tidur yang benar-benar rata.

Begitu korban dapat dibawa ke pantai atau daratan maka korban dibaringkan dengan kepala lebih rendah dari kedua kakinya/anak : memegang anak pada kedua kakinya dengan kepala ke bawah untuk membersihkan jalan nafas, mulut(keluarkan kotoran sisa makanan/muntah/darah) dan hidung atau memukul pelan-pelan punggung anak antara tulang belikat.
•    Setelah itu  bila tidak ada pernafasan: lakukan pernafasan dari mulut ke mulut. Setelah tandai-tanda nafas mulai ada, baru dilakukan pertolongan untuk mengeluarkan air dari korban.
•    Usaha-usaha pertolongan harus dilakukan terus-menerus sampai bantuan datang /selama dalam perjalanan sampai korban sadar,kembali atau sampai tidak mungkin ditolong lagi.
•    Selama denyut jantung masih teraba, penapasan buatan dari mulut ke mulut harus terus-menerus dilakukan.
•    Jika korban mulai sadar, secara refleks ia akan memuntahkan air yang sudah tertelan olehnya.
•    Pada saat itu, miringkan tubuh dan kepalanya sehingga muntahan tidak tersedak masuk kembali ke paru-paru.Buka bajunya yang basah, bungkus dengan selimut dsb. Penderita harus dibawa ke dokter untuk mencegah infeksi di dalam paru-parunya
* Pada peristiwa yang tidak berat, pernafasan spontan dapat segera timbul dalam 30 menit.

•    Sebaiknya korban dirawat di rumah sakit karena bahaya perdarahan atau akibat-akibat lain di jantung dapat timbul kemudian.
•    Jika ada luka, rawatlah lukanya seperti merawat luka pada umumnya.
* Bila ada pernafasan dan batuk, aspirasi tidak ada atau sedikit dan bila korban sadar, tidak ada sesak,korban dikirim ke rumah sakit untuk foto toraks, pemeriksaan laboratorium(hematokrit,hemolisis) dan pemulihan.

Prosedur RKP lebih efektif dan aman bila dilakukan oleh orang yang terlatih dalam pernafasan buatan dan penekanan dada.

Pada Prosedur Tetap Pertolongan Penderita Tenggelam untuk keseragaman pertolongan : semua korban baru tenggelam harus dirawat di rumah sakit, meskipun telah siuman dan keadaan umum baik.

Secondary drowning :
Adalah kegagalan pernafasan yang akut akibat edema (bengkak) paru yang dapat terjadi 15 menit sampai 72 jam setelah peristiwa tenggelam. Inilah yang menyebabkan penderita tenggelam sebaiknya di rawat di rumah sakit atau kalau tersedia di rawat di U.P.I, karena walaupun RKP berhasil  sehingga penderita kelihatan selamat tertolong beberapa saat ia dapat jatuh dalam keadaan secondary drowning.

Selama Transportasi
Resusitasi tetap dilakukan dan bila mungkin pasang infus dan berikan pengobatan yang diperlukan.

I. Kecelakaan di Laut

Masalah utama yang dihadapi dalam kecelakaan di laut ialah masalah persediaan air tawar. Orang dapat bertahan hidup sampai beberapa minggu bahkan bulan tanpa makanan, namun bila kekurangan air minum orang hanya dapat bertahan beberapa hari saja.

Tindakan Pertolongan
•    Saat melihat atau mengalami kecelakaan di laut, segera mencari pertolongan, berikan tanda warna jingga (jika ada), komunikasi radio, handphone, bahkan radar kini dipergunakan untuk mempercepat penemuan tempat kecelakaan.
•    Sementara menunggu pertolongan datang,yang diperlukan hanya daya tahan orang-orang yang mengalami kecelakaan. Daya tahan itu terutama dipengaruhi oleh sikap mental masing-masing.
•    Di samping itu, ada hal yang harus diperhatikan yaitu muntah-muntah. Hal ini disebabkan oleh mabuk laut, menelan minyak yang terdapat di permukaan laut, atau menelan air laut dalam jumlah yang banyak.
•    Muntah-muntah sangat berbahaya karena dapat memicu terjadinya kematian. Oleh karena itu, upaya memperpanjang daya tahan di laut perlu dilakukan.
•    Hal-hal yang dapat memperpanjang daya tahan tubuh di laut,sebagai berikut.
•    Jangan meminum air laut, air kencing, air perasan ikan, atau binatang laut lainnya.
•    Jangan membasahi bibir dengan air laut.
•    Boleh meminum air hujan.
•    Meskipun ada persediaan air tawar, jangan meminumnya dalam 24 jam pertama, karena biasanya tubuh masih kuat dan ini sebagai bekal pada saat tubuh sangat membutuhkannya kelak menjelang hari ke-2 dan seterusnya.
•    Pada hari kedua dan seterusnya atau setelah merasa haus, tiap orang hanya mendapat bagian 2 gelas air setiap harinya. Jadi harus diminum sedikit-sedikit kemudian apabila persediaan air tawar makin berkurang, bagian untuk setiap orang dikurangi hingga hanya 100 cc.
•    Lindungilah tubuh dari paparan sinar matahari, misalnya dengan tenda atau parasut.
•    Jangan melakukan gerakan-gerakan badan yang tidak perlu. Ini untuk menghindari kehilangan cairan tubuh yang lebih banyak.
•    Manfaatkan setiap angin yang berhembus agar mengenai kulit.
•    Basahi pakaian dengan air laut secara terus-menerus untuk mencegah penguapan air dari tubuh.
•    Sesekali rendam tubuh di laut, kecuali bila badan sudah sangat Iemah.
•    Jangan minum kecuali bila muntah-muntah sudah berhenti clan keluarkan setiap air laut yang masuk ke mulut.

2. Kecelakaan di Kolam Renang

Kecelakaan yang terjadi dalam berenang sering disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan udara di sekitar tubuh atau akibat perubahan ketinggian atau kedalaman.
Saat berada di lingkungan air kita harus waspada sebab sekalipun seorang pandai berenang, ia tetap dapat mengalami kecelakaan di kolam renang dengan tanpa diduga. Kecelakaan di kolam renang yang sewaktu-waktu dapat terjadi, diantaranya sebagai berikut.
•    Berenang ditempat yang sudah diberi tanda larangan dan tanda bahaya lainnya.
•    Berenang sendirian pada waktu malam, apalagi di kolam yang gelap.
•    Berenang dengan kecepatan tinggi sehabis makan.
•    Langsung terjun ke kolam renang ketika badan masih panas sehabis berolah raga di tempat lain.
•    Berenang di air yang sangat dingin atau sedang kelelahan. Hal-hal ini dapat menyebabkan terjadinya kejang otot (kram).
•    Terburu-buru terjun atau menyelam di air yang sangat dingin, tanpa memberi kesempatan tubuh beradaptasi dulu. Tanpa adaptasi, tubuh akan dikejutkan oleh air dingin sehingga dapat mengakibatkan kejang otot.
Tindakan Pertolongan
Apabila terjadi kejang otot ketika berenang, tarik lutut mendekat ke dada dan pijatlah otot yang sedang kejang itu.

3. Cedera pada Penyelaman/Kegawatan dalam Menyelam
.
A. Jika manusia bernapas dalam lingkungan udara yang bertekanan di bawah air, mereka mudah mengalami berbagai bahaya fisik dan biologis, yang paling unik adalah gangguan yang berhubungan dengan tekanan. Sebagian besar kegawatan menyelam mudah didiagnosis riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik saja. Riwayat penyakit adalah yang paling penting, dan setidak-nya harus menentukan jenis penyelaman (scuba diving atau snorkeling); alat yang digunakan (petunjuk kedalaman, jam menyelam); lama waktu, kedalaman, dan jumlah penyelaman dalam 48-72 jam sebelum onset gejala; interval di permukaan di antara penyelaman berulang; apakah dilakukan rekompresi di dalam air, dan jika demikian, berapa banyak; tempat menyelam dan kondisi lingkungannya (adanya arus air yang kuat dan temperatur); tujuan penyelaman (fotografi, menangkap ikan); apakah penyelam mengalami kehabisan udara, cedera akibat hewan laut, trauma, atau peristiwa berat lainnya; apakah yang dilakukan penyelam setelah menyelam; dan yang penting, kapankah gejala pertama kali terlihat dan bagaimana perubahannya, spontan atau karena sesuatu yang dilakukan oleh penyelam. Sebagian besar kegawatan menyelam disebabkan oleh pembenntukan gelembung nitrogen di dalam jaringan tubuh penyelam.
B. Ambilan gas nitrogen tergantung pada kedalaman dan lamanya menyelam. Jika waktu dan kedalaman yang aman dilampaui, diperlukan waktu tertentu untuk "dekompresi" guna melepaskan nitrogen dari jaringan tubuh penyelam. Tindakan ini harus dilakukan untuk menghindari pembentukan gelembung nitrogen di dalam jaringan, suatu kondisi untuk penyakit dekompresi. U.S. Navy Standard Decompression Tables merupakan protokol yang banyak dipakai untuk menentukan apakah waktu dekompresi telah adekuat.
C. Penyakit dekompresi (DCS) adalah gangguan multisistem yang disebabkan oleh pelepasan gas inert (misalnya, nitrogen) dari larutan dan menyebabkan pembentukan gelembung gas dalam darah dan jaringan tubuh jika tekanan lingkungan menurun. Patogenesis DCS ini melibatkan pembentukan gelembung dan aktivasi faktor Hageman serta fenomena biofisik pada interface darah-gelembung. Yang paling sering terpengaruh DCS adalah sistem muskuloskeletal dan neurologis. Jika lebih dari sekitar 10% sistem vena pulmonal tertutup oleh gelembung intravaskular, timbul keadaan serius yang dikenal sebagai "tercekik." Sekitar separuh orang yang mengalami DCS menunjukkan gejala dalam 10 menit setelah kembali ke permukaan air; > 95% mengalami gejala dalam 6 jam setelah menyelam. Kadang-kadang onset gejala timbul lebih dari 24 jam setelah menyelam,
D. Pada beberapa kasus, penyakit dekompresi neurologis adalah tidak mudah dibedakan dari emboli udara.
E. Emboli udara disbarik (DAE) adalah penyulit barotrauma pulmonal yang paling ditakuti dan merupakan penyebab utama kematian serta kecacatan pada penyelam. Gejala DAE selalu terjadi dalam 10 menit setelah kembali ke permukaan, dan biasanya dalam 2 menit pertama. Manifestasi neurologis adalah khas berupa stroke akut; multiplegia asimetrik merupakan gam¬baran yang paling sering.
F. Walaupun penyelam mungkin melaporkan tidak melanggar dekompresi, kadang-kadang tidak dapat dipercaya (mis., petunjuk kedalaman dan jam menyelam tidak digunakan). Demikian juga sejumlah kecil orang mungkin mengalami DCS walaupun telah mematuhi tabel penyelaman.
G. Tekanan gas di dalam berbagai rongga tubuh yang berisi udara secara normal berada dalam keseimbangan dengan lingkungan; tetapi, jika terjadi sesuatu (mis., inflamasi mukosa(peradangan selaput lendir) atau polip hidung) yang menutupi tempat pertukaran gas, akan terjadi gangguan keseimbangan gas. Barotrauma adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan cedera jaringan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan ini.
H. Telinga dan sinus paranasal yang paling sering terkena barotrauma.
I. Barotrauma pulmonal dapat terjadi saat naik dari kedalaman dengan glotis tertutup (seperti saat menahan papas) atau akibat gangguan fokal (mis., sumbatan mukus atau granuloma). Manifestasi tersering dari barotrauma pulmonal adalah emfiseme mediastinal dan emfisema subkutan; tetapi, pneumoperikardium, pneumoperitoneum, dan atau (jarang) pneumotoraks dapat terjadi, baik sendiri maupun kombinasi. Rekompresi dikontraindikasikan kecuali terdapat DCS atau emboli udara penyerta. Penatalaksanaan udara ekstra-alveolar tergantur pada lokasi dan jumlahnya.
J. Walaupun akumulasi udara dalam sistem gastrointestinal biasanya mudah dihilangkan dan dapat sembuh sendiri, ruptur lambung telah dilaporkan terjadi.
K. Seseorang yang cedera saat menyelam, seperti batuk darah mungkin mengalami cedera pada paru-paru atau pembengkakan paru-paru. Penyelam tanpa alat pernapasan tambahan (scuba,) kemungkinan akan mengalami pembengkakan paru-paru. Jika hal itu terjadi pada penyelam dengan scuba, kemungkinan besar dapat mengalami robek pada paru-parunya.


Tindakan Pertolongan
•    Korban yang mengalami pembengkakan paru-paru (umumnya penyelam tanpa alat bantu pernapasan dan skin divers) biasanya cukup di tolong secara sederhana.
•    Korban yang paru-parunya robek perlu dibawa ke rumah sakit.
•    Penyelam dengan scuba yang mengalami batuk darah adalah korban dengan paru-paru robek.
•    Setiap penyelam yang pingsan, umumnya ada emboli udara yang masuk ke paru-paru atau penyakit dekompresi (akibat perubahan tekanan yang berlangsung cepat). la harus segera dibawa ke rumah sakit yang mempunyai alat atau ruang dekompresi.







Pencegahan
Keamanan di kolam renang, kamar mandi, lingkungan sekitar rumah, dan sungai/danau/pantai/laut.  
Untuk Orang Dewasa
* Belajarlah berenang. Jangan pernah berenang sendirian di pantai atau kolam renang. Seorang perenang penyelamat (petugas penyelamat) pun atau perenang dewasa dapat mengalami kram pada kaki dan masalah lainnya.

* Jangan menggunakan bak mandi panas jika kamu seorang peminum alkohol. Kamu dapat tertidur dan tergelincir dan tenggelam.
* Ambil kursus CPR dan kursus tindakan penyelamatan dalam air.

Untuk Anak.
* Jangan biarkan bayi atau anak sendirian di bak mandi jenis apapun. Awasi anak kecil di kamar mandi.
* Jangan menyalakan air tanpa mengawasinya karena suara air sangat menarik perhatian anak.
* Jangan simpan air di dalam ember bila Anda memiliki anak usia prasekolah. Karena pada usia ini, mereka selalu ingin tahu, dan akan melongok untuk melihat isi ember dan kemungkinan dapat jatuh dengan kepala terlebih dahulu ke dalamnya.Sebaiknya menggunakan shower tanpa bak penampung. Kalau pun ada bak air dibuat tinggi dan tidak terjangkau anak.
* Pindahkan kunci pintu kamar mandi dari lubang kuncinya untuk mencegah anak terkunci dari dalam.  Terutama kunci jangan di bagian dalam.
* Sebaiknya lantai kamar mandi di beri alas karet agar tidak terlalu licin.
* Jangan pernah tinggalkan anak kecil sendirian dekat kolam renang,kolam ikan ,sumur  dsb. Kunci pintu untuk mencegah anak-anak mendekati kolam renang. Kolam ikan dan sumur dibuatkan pagar pengaman.
* Jangan tempatkan kursi, meja dan barang-barang lainnya dekat pagar. Anak-anak dapat menggunakan perabotan ini untuk memanjat.
* Kuras kolam renang kala tidak digunakan.
* Anak kecil bisa tenggelam walau airnya cuma 2 inchi tingginya.
* Jangan biarkan anak-anak bermain dekat kolam renang. Singkirkan semua mainan yang dapat dijangkau anak dari area tersebut..
* Jangan bertelefon kala anak sedang berada dalam kolam, tanpa diawasi. Harus  selalu ada orang dewasa yang dapat berenang mendampingi si kecil berenang(mendampingi harus tepat disebelah anak).
* Jangan pernah menugaskan anak kecil untuk menjaga anak kecil lainnya.
* Cegah anak mencemplung, mendorong ataupun melompat ke kolam renang di atas orang lain.
* Waspadai binatang peliharaan yang dapat mendorong anak kecil ke dalam kolam.
* Simpan semua bahan kimia pembersih kolam di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
* Letakkan telefon dekat kolam sehingga dapat digunakan jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
* Latihlah anak-anak berenang dengan benar. Beritahu mereka untuk tidak berenang sendiri dan tidak berenang terlalu jauh dari tepi pantai tanpa perenang penyelamat atau perenang dewasa.
* Kenakan baju pelampung   untuk setiap anak ketika dekat air atau di atas perahu.
* Kedalamam penyelaman juga harus dalam batas aman.
* Berenang di tempat yang telah ditentukan keamanannya.
* Beri juga kursus CPR dan Kursus Penyelamatan di dalam air.

** Pengelola kolam renang wajib memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama jika ada kecelakaan di kolam , begitupula orang-orang yang memiliki kolam renang pribadi di rumah.


Keamanan di laut
Penjagaan keamanan sewaktu berenang di laut tidak berbeda dengan di kolam renang.  Hanya beberapa perlu ditambahkan:
* Kecuali Anda seorang perenang yang pandai, jangan berenang melewati batas larangan yang telah ditandai.

* Di Indonesia ada juga pantai-pantai yang dikhususkan untuk bermain surfing. Tempat-tempat semacam itu biasanya diberi tanda peringatan khusus. Untuk menghindari kecelakaan, janganlah berenang di tempat yang khusus untuk bermain surfing.
* Pantai rekreasi di Indonesia kadang-kadang terletak dekat dengan pelabuhan besar. Di tempat-tempat semacam itu biasanya kita menjumpai ada kayu-kayu bekas peti yang terdampar, dengan pakunya masih melekat. Oleh karena itu pergunakanlah sandal apabila berjalan jalan di pasir.
Apabila Anda penggemar perahu layar ataupun bermotor:
* Periksalah perlengkapan perahu sebelum berlayar. Genangan air yang ada di dasar perahu harus dibuang lebih dahulu.
* Meskipun perahu Anda bermotor, sediakan pula pendayung untuk cadangan.
* Perahu bermotor sebaiknya dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran dan perlengkapan untuk memperbaiki mesin. Sediakan pula selalu alat PPPK dan pelampung.
* Gunakan baju pelampung ketika kamu di atas perahu, waktu memancing dsb.
    Apabila Anda membawa teman-teman atau keluarga, berilah petunjuk-petunjuk sebelum berangkat. Briefing (pengarahan) tersebut, hendaknya meliputi:
- Susunan tempat duduk. Setiap penumpang sebaiknya tetap berada di tempat yang sudah dipilihnya atau ditentukan untuknya. Sediakan pula pelampung untuk setiap penumpang.
- Instruksi agar mereka tetap berpegangan kepada perahu seandainya perahu terbalik. Karena selain memudahkan pertolongan, juga perahu biasanya tidak tenggelam apabila terbalik.
* Gelombang yang ditimbulkan oleh perahu atau kapal besar yang berjalan cepat, dapat menyebabkan perahu yang lebih kecil terbalik apabila gelombang itu menerpa dari lambung. Menghadapi keadaan semacam itu, sebaiknya arahkan haluan memotong gelombang dan kurangi kecepatan. Dengan demikian gelombang dibiarkan meluncur tenang di bawah perahu. Sebaliknya, apabila perahu Anda lebih besar, janganlah berkecepatan tinggi bila berlayar di tempat perahu lain bersandar, atau bila di dekat Anda ada perahu yang lebih kecil.

Keamanan sewaktu menyelam
Olah raga menyelam semakin banyak menarik penggemarnya. Kecelakaan yang terjadi dalam bidang ini sering disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan udara di sekitar tubuh, akibat perubahan ketinggian atau kedalaman.
Terutama dengan adanya Scuba (Self contained underwater breathing apparatus) banyak penggemar menyelam yang sebenarnnya belum mahir, berani mencoba menyelam sampai ke kedalaman yang hanya boleh untuk penyelam terlatih.
Bahaya kecelakaan dalam penyelaman dapat dihindari jika:
- Penyelam mematuhi ketentuan tentang batas kedalaman dan jangka waktu yang diperbolehkan.
* Cek kedalaman air sebelum menyelam. Dengan training lanjutan, kedalaman maksimal absolut seorang peselam rekreasi/recreational diver adalah 40 meter atau 130 feet. Peselam pemula (open water diver) dibatasi untuk tidak melebihi kedalaman 18 meter/60 feet. Terlepas dari batas-batas kedalaman tersebut, biasanya coral warna-warni yang indah terang sudah didapatkan pada kedalaman rata-rata 12 m saja.
- Melakukan pemanasan secukupnya (tidak berlebihan) sehingga tidak terengah-engah dan kelelahan sebelum menyelam.
- Tidak melakukan penyelaman ulangan sebelum cukup beristirahat di udara permukaan.
- Diperlukan istirahat selama paling sedikit 12 jam dari saat menyelam yang terakhir, sebelum seorang penyelam boleh bepergian dengan pesawat terbang penumpang.
- Jika penyelaman dilakukan lebih dari satu kali, maka masa istirahat itu harus diperpanjang sampai 24 jam.

•    Menyadari bahwa pada dasarnya, pencegahan kecelakaan yang baik adalah apabila sejak semula kita menjauhkan anggapan bahwa kecelakaan hanya akan terjadi pada orang lain yang tidak
mahir. Sebenarnya setiap orang dapat mengalaminya. Jadi, lebih baik waspada.