Halaman

Selasa, 26 April 2011

HIPERTENSI


HIPERTENSI “BAHAYA TERSELUBUNG”
( HYPERTENSION ” THE SILENT KILLER” )

( dr. LUSIA )

Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan masalah kesehatan yang serius karena angka kejadiannya yang tinggi. Di negara barat 15 – 20 % orang menderita tekanan darah tinggi, sedangkan di Indonesia sekitar 10 %. Lebih dari separuh penderita tekanan darah tinggi tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit ini . Tekanan darah tinggi merupakan bahaya terselubung karena tidak menampakkan gejala-gejala yang nyata, dan gejala ini dapat terus berlangsung selama bertahun-tahun. Biasanya ditemukan secara kebetulan misalnya pada waktu check up kesehatan atau pada waktu menemui dokter untuk suatu maksud tertentu. Hipertensi berbahaya karena makin tinggi tekanan darah, makin keras pula jantung bekerja agar tetap dapat memompa darah melawan tahanan pembuluh darah yang makin meningkat. Jika keadaan ini berlangsung terus, otot jantung makin letih, jantung pun menjadi lemah dan akhirnya dapat mengakibatkan gangguan jantung. Tekanan darah yang tinggi menambah beban pembuluh darah arteri menjadi semakin berat yang akhirnya tidak tertanggungkan lagi. Hal ini terutama dialami oleh pembuluh darah otak, jantung ,ginjal dan mata. Oleh karena itu sering terjadi stroke (kerusakan pada otak) , gangguan jantung ,gangguan ginjal serta gangguan mata yang dapat menimbulkan kebutaan.

SELINTAS TENTANG TEKANAN DARAH

JANTUNG

Jantung kita sering kali disamakan dengan suatu pompa yang menyalurkan cairan (darah) melalui pipa elastik (pembuluh) ke wadah (organ) dan kemudian kembali. Bila jantung menguncup (kontraksi), darah dengan pesat dipompa ke alam pembuluh nadi besar (aorta) dengan tekanan agak tinggi. Dari sini, darah dialirkan berangsur-angsur ke dalam arteri (pembuluh nadi) dan arteriole lainnya dengan tekanan semakin berkurang.





PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah merupakan saluran yang berfungsi untuk mengalirkan darah yang di pompa oleh jantung menuju ke seluruh tubuh. Semakin jauh letaknya dari jantung,ukuran pembuluh darah semakin kecil dan semakin bercabang-cabang. Walaupun tampak sederhana, sebenarnya sistem kerja pembuluh darah sangat rumit karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sinyal-sinyal syaraf, hormon ,dan zat- zat tertentu akibat pengaruh makanan ( misalnya lemak dan kolesterol). Faktor-faktor tersebut saling bekerja sama mempengaruhi terjadinya pelebaran atau penyempitan pembuluh darah di dalam tubuh.

TEKANAN DARAH

Tekanan darah adalah kuatnya darah menekan dinding pembuluh darah saat dipompa dari jantung menuju ke seluruh jaringan.
Fungsi tekanan darah adalah untuk mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh dan kemudian untuk bisa mengalir kembali ke jantung melalui vena (pembuluh balik) .Dengan demikian, semua organ-organ penting di dalam tubuh akan mendapatkan oksigen dan zat-zat gizi yang dibawa oleh darah. Tekanan darah seseorang bervariasi sepanjang hari , tergantung pada situasi dan kondisi tubuh. Tekanan darah dapat meningkat sewaktu-waktu, misalnya saat mengalami kegembiraan, kecemasan , atau karena melakukan aktivitas fisik. Namun , setelah istirahat, tekanan darah akan turun kembali. Dalam keadaan tidur,  tekanan darah mencapai nilai terendah, kecuali jika mengalami mimpi buruk.
Di dalam tubuh manusia , tekanan darah dibedakan menjadi dua bagian , yakni tekanan darah sistole dan tekanan darah diastole. Tekanan darah sistole menunjukkan besarnya tekanan pada dinding pembuluh darah pada saat jantung berkontraksi (menguncup atau berdenyut) dengan kata lain tekanan darah sistole adalah besarnya tekanan tertinggi (saat jantung berkontraksi) pada pembuluh darah pada satu waktu tertentu. Besarnya tekanan darah sistole biasanya dinyatakan oleh angka atau jumlah yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah. Tekanan darah diastole menunjukkan besarnya tekanan pada dinding pembuluh darah pada saat otot jantung rileks diantara dua denyutan (bila jantung sudah mengendur kembali). Tekanan darah diastole merupakan tekanan terkecil di dalam pembuluh darah pada satu waktu tertentu. Tekanan ini dinyatakan oleh angka dengan jumlah yang lebih kecil jika di baca pada alat pengukur tekanan darah.

BATAS-BATAS TENSI NORMAL

Tekanan darah bervariasi sepanjang hari antara batas-batas tertentu dan yang terendah terjadi pada malam hari sewaktu tidur. Pagi hari setelah bangun tidur, tekanan darah berangsur-angsur mulai naik dan biasanya mencapai puncaknya pada siang hari selama bertugas dengan banyak kemungkinan akan situasi penuh stres . Oleh karena itu,untuk menentukan dengan pasti adanya hipertensi diperlukan minimal 3 pengukuran  pada saat berlainan (berselang minimal 1 minggu). Pengulangan ini perlu untuk meniadakan faktor yang dapat meningkatkan tensi, seperti stres, emosi, letih dsb.
Tekanan darah juga meningkat sesuai usia akibat bertambahnya pengapuran, pengerasan pembuluh, sehingga sukar dikatakan dengan pasti kapan betul-betul terdapat hipertensi. Namun lazimnya digariskan batas-batas kasar sbb:
Tekanan darah pada orang muda (di bawah 18 tahun) tidak boleh melebihi 130/80 mmHg , dan sampai usia 65  tahun , 150/90 mmHg sedangkan pada lansia di atas 65 tahun 160/95 mmHg .Batas-batas tersebut hanya merupakan pedoman dan dipengaruhi oleh ada atau tidaknya faktor risiko lain (seperti merokok dan hiperkolesterolemia). Sedangkan  menurut WHO, tidak bergantung pada usia, pada keadaan istirahat batas normal teratas untuk tekanan sistolik 140 mmHg, sedangkan tekanan diastolik 90 mm Hg dan hipotensi adalah bila tekanan darah < 110 mmHg sistolik dan < 70 mmHg untuk diastolik.

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Tekanan darah terhadap dinding arteri elastis dapat diukur dengan suatu alat pengukuran khusus, yakni manometer air raksa, tensi yang diperoleh biasanya dinyatakan sebagai mmHg (air raksa). Alat untuk mengukur tekanan darah secara umum disebut tensimeter atau sphygmomanometer.






APAKAH TEKANAN DARAH TINGGI ITU ?

Hipertensi sebetulnya bukanlah penyakit (diagnosa), melainkan merupakan suatu gejala dari gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah ( pengaturan tekanan darah oleh ginjal, jantung, pembuluh darah) kecuali hipertensi primer esensial.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang terus menerus dalam jangka waktu lama. Seseorang baru dapat dinyatakan menderita hipertensi bila didapatkan tekanan darah abnormal pada 3-4 kali pemeriksaan yang berbeda.

KLASIFIKASI HIPERTENSI

Tekanan darah Normal

Tekanan Sistolik < 120 mmHg dan tekanan Diastolic < 80 mmHg

Prehipertensi (Normal Tinggi)

Tekanan Sistolik 120 – 139 mmHg dan atau Tekanan Diastolik 80-90 mmHg

Hipertensi :

Stadium I (hipertensi ringan):

Tekanan Sistolik 140–159 mmHg dan atau Tekanan Diastolik 90–99 mmHg
  Sub group : boderline ;TS 140-149 mmHg TD 90-94 mmHg

Stadium II (hipertensi sedang)

Tekanan Sistolik ≥ 160 mmHg dan atau Tekanan Diastolik ≥100-109 mmHg

Stadium III (Hipertensi berat) :

Tekanan Sistolik ≥ 180-209  mmHg dan atau Tekanan Diastolik ≥ 110-119 mmHg


Stadium IV (hipertensi sangat berat) :

Tekanan Sistolik 210 mmHg dan atau tekanan Diastolik 120 mmHg

Jadi secara umum penderita dikatakan hipertensi bila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Untuk diagnosa hipertensi, tekanan darah ditentukan berdasarkan rata-rata 2 kali pemeriksaan atau lebih pada waktu yang berbeda dan pengukuran dilakukan pada posisi duduk.

PENYEBABNYA:

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

  1. Hipertensi primer [esensial , idiopatik (belum dipahami sepenuhnya)]
Hipertensi esensial diduga mempunyai etiologi (penyebab) multifaktor dan belum ditemukan adanya satu mekanisme sentral sebagai penyebabnya. Penelitian epidemiologik telah menunjukkan bahwa individu dengan faktor-faktor risiko tertentu dapat menderita hipertensi.
    1. predisposisi genetik (keturunan) , misalnya kalau kedua orang tua hipertensi, kemungkinan hipertensi terjadi adalah 45 % .
    2. Stres psikologis, misalnya kepribadian tipe A
    3. Kegemukan
    4. Alkoholisme
    5. Lingkungan
    6. Merokok
    7. Usia (bertambahnya umur)
    8. Jenis kelamin
    9. Konsumsi garam berlebih
    10. Kurang olah raga

  1. Hipertensi sekunder (penyebabnya boleh dikatakan pasti/penyebab spesifiknya diketahui)
    1. penyakit ginjal
    2. penyakit endokrin (hormon): * penyakit kelenjar adrenal ( kelenjar anak ginjal) :hiperaldosteronisme primer , sindrom cushing , feokromositoma * hipertiroid ,hiperparatiroid
    3. penyakit jantung
    4. koartaksis aorta
    5. penggunaan estrogen (pemakaian oral kontrasepsi)
    6. hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.


HIPERTENSI PRIMER

KEJADIAN

Hipertensi esensial meliputi lebih kurang 90 % dari seluruh penderita hipertensi.

GEJALA /KELUHAN HIPERTENSI

Tekanan darah tinggi sering mendapat julukan sebagai silent disease. Datangnya secara diam-diam dan tidak menunjukkan adanya gejala tertentu. Sifat inilah yang menyebabkan tekanan tinggi menjadi lebih berbahaya sehingga harus diwaspadai.
Hipertensi tidak memberikan gejala khas baru setelah beberapa tahun adakalanya pasien merasa nyeri kepala pagi hari sebelum bangun tidur ,nyeri ini biasanya hilang setelah bangun atau peninggian tekanan darah kadang –kadang merupakan satu-satunya gejala pada hipertensi esensial yang mana gangguan hanya dapat dikendalikan dengan pengukuran tensi dan adakalanya melalui pemeriksaan tambahan terhadap ginjal dan pembuluh (telah terjadi penyulit).
Namun gejala yang timbul itu  dapat berbeda-beda tergantung dari tinggi rendahnya tekanan darah atau dapat tidak berkorelasi antara tinggi darah dengan gejala yang timbul. Adapun gejala-gejala yang dapat timbul  yaitu :
a.      sakit kepala,migren,konsentrasi terganggu
b.     rasa berat ditengkuk sampai rasa sakit ditengkuk
c.      berdebar-debar
d.      pusing ,marah ,mudah lelah,mata berkunang-kunang
e.      telinga berdengung
f.      mual,muntah
g.      mimisan
h.      sukar tidur
i.        akral dingin
j.       kencing pada malam hari
k.      sesak nafas
l.        gejala-gejala jika telah terjadi penyulit ( komplikasi ) misalnya gangguan penglihatan, gangguan saraf (kejang, kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma), gangguan jantung (PJK, payah jantung) gangguan fungsi ginjal.


KOMPLIKASI/EFEK SAMPING

Komplikasi hipertensi dapat mengenai berbagai organ tubuh ( organ target ) , diantaranya :
  • Pada jantung :  serangan jantung dan gagal jantung.
  • Pada otak : stroke.
  • Pada ginjal : gagal ginjal kronik.
  • Pada mata : kerusakan retina(selaput bening) (retinopati hipertensi) yang dapat menimbulkan kebutaan.
  • Pada aorta : pecahnya urat nadi aorta telah  yang melebar (pecahnya aneurisma).

PENANGGULANGAN

Penanggulangan tanpa obat

-         mengurangi konsumsi garam
-         pengendalian berat-badan
-         olah raga,mampu menangkal dan mengobati hipertensi kaaren olah raga isotonik (bersepeda, jogging, aerobik) teratur dapat memperlancar peredaran darah
-         mengurangi minum alkohol
-         suplemen kalium (dari buah-buahan ,sayur)
-         konseling stres

Pengobatan dengan obat :

Obat yang sering digunakan adalah jenis diuretik, beta bloker , penghambat enzim pengubah angiotensin, antagonis kalsium, vasodilator, penghambat adrenoreseptor alfa-beta , penghambat reseptor tipe 1 angiotensin II dan obat-obat yang bekerja sentral.



TUJUAN PENGOBATAN

  1. Mencegah perpendekan umur
  2. perbaikan kualitas hidup , kegiatan normal
  3. mencegah terjadinya komplikasi ( masalah yang lebih serius )

PENCEGAHAN

Meskipun faktor keturunan memegang peranan penting, namun cara dan pola hidup sangat esensil dalam menjauhi hipertensi, misanya olah raga, tidak merokok, tidak makan berlebih lemak dan garam, gula, kontrol teratur.
Kontrol teratur : dianjurkan pengontrolan tekanan darah berkala, misalnya setiap 1 atau 2 tahun sekali, terlebih-lebih pula bagi mereka di atas usia 45 tahun yang memiliki orangtua atau saudara yang menderita hipertensi. 

YANG HARUS  DILAKUKAN

Dengan menurunkan tekanan darah , ketegangan pada jantung dan pembuluh darah arteri dapat berkurang. Penurunan tekanan darah ini sering dapat menghilangkan bahaya yang diakibatkannya. Dengan pengobatan yang tepat diharapkan tekanan darah normal kembali, atau paling tidak di jaga agar tetap pada batas yang tidak membahayakan.
Upaya ini sebenarnya tidak memerlukan tindakan yang sulit atau rumit. Anda cukup melakukan beberapa hal berikut ini.
1.                     Periksa tekanan darah anda secara teratur, minum obat secara teratur dan mendiskusikan efek samping dari obat yang anda minum dengan dokter Anda.
2.                   Anda harus mengubah gaya hidup Anda yang merugikan seperti kebiasaan merokok, stres, konsumsi garam dan lemak berkebih.
3.                   Periksa laboratorium secara berkala untuk mendeteksi adanya komplikasi yang fatal.






Dokter – dokter hendaknya menekankan bahwa :
1.          Biasanya diperlukan pengobatan seumur hidup (kebanyakan pasien memerlukan terapi antihipertensi seumur hidup , walaupun diantara pasien-pasien ada yang mempertahankan tekanan darah yang normal setelah pengobatan dihentikan).
2.        Gejala-gejala yang ada bukanlah petunjuk yang dapat diandalkan mengenai tingkat keparahan hipertensi.
3.        Prognosis (ramalan jalannya penyakit) membaik dengan penatalaksanaan yang memadai.

HIPERTENSI SEKUNDER

KEJADIAN

10 %

GEJALA DAN TANDA KLINIS

Gejala dan tanda pokok hipertensi ditambah gejala dan tanda yang sesuai penyakit/kelainan primer yang menyebabkannya di mana biasa didahului dengan keluhan dan tanda penyakit primernya.

* Gejala-gejala spesifik penyebab sekunder sering dapat membantu diagnosis hipertensi :
nyeri tungkai (koartaksio aorta), pertumbuhan rambut yang berlebih, mudah memar (sindrom cushing); berkeringat berlebihan, hipertensi terus menerus atau intermiten, sakit kepala, berdebar-debar, cemas, pucat, tremor, mual atau muntah (feokromositoma), hipokalemia, kram , sering kencing, kelemahan otot, kencing pada malam hari (Hiperaldosteronisme primer) dan nyeri pinggang (penyakit ginjal atau pembuluh darah ginjal)   
* Tanda-tanda yang mengesankan hipertensi sekunder termasuk tumor perut atau pinggang (ginjal polikistik), hilangnya denyut pembuluh darah paha (koarktaksio aorta), denyut jantung cepat, berkeringat, tekanan darah rendah kalau dari tidur lalu berdiri (feokromasitoma), bising perut ( penyakit renovaskular), kegemukan , perdarahan bawah kulit/ garis-garis berpigmen pada kulit dan kelenjar gondok membesar (tumor gondok),( hipertiroidisme).

PENGOBATAN

Sesuai penyebab dan kenaikan tekanan darah (simptomatis / gejala)

Prinsip : Mendahulukan pengobatan kausal

Catatan :

Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensi esensial, maka sekarang ini penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan pada penderita esensial.  

TIPS


(hipertensi primer). Meskipun faktor penyebabnya masih misteri, tekanan darah tinggi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan stroke, penyakit jantung dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Untungnya, dengan bimbingan dokter, penyakit darah tinggi bisa dikelola. Memang tidak mudah, tapi bisa. Untuk itu, Anda penderita hipertensi harus mengubah pola pikir dan pola tindak Anda. Selain mungkin harus mengambil pengobatan seumur hidup, Anda jelas harus membuang beberapa kebiasaan lama dan menggantikannya dengan kebiasaan baru yang lebih sehat.
Dengan menerapkan 9 hal berikut, Anda dapat hidup lebih lama dan lebih sehat meskipun memiliki hipertensi:(dr Fritz S U Sr.SpS,FINS)

1. Hadapilah kenyataan

Hal ini mungkin kelihatan sepele, namun sebenarnya sangat penting. Langkah pertama untuk mengelola tekanan darah adalah menyadari bahwa Anda memiliki masalah dengannya. Tanpa mengakui masalahnya, Anda akan menjalani hidup seperti biasanya– yang sungguh bisa berbahaya. Anda akan tetap makan tanpa kendali, tidak memonitor tekanan darah Anda, menganggap enteng gejala-gejala yang tidak biasa dan mengabaikan anjuran untuk meminum obat.

2. Kurangi berat badan

Tekanan darah biasanya juga terkait dengan berat badan. Bila Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan tekanan darah Anda. Setiap pengurangan satu kg berat badan bisa menurunkan tekanan darah sampai 4 poin. Bila Anda hanya memiliki hipertensi ringan, penurunan ini bisa membuat Anda bebas obat.

3. Miliki tensimeter pribadi

Bila Anda sudah didiagnosis hipertensi, sangat dianjurkan untuk memiliki alat pengukur tekanan darah (tensimeter) sendiri di rumah. Tensimeter rumah memiliki beberapa manfaat:
  • Memperingatkan Anda bila Anda memiliki tekanan darah tinggi yang berbahaya sehingga Anda dapat segera mendapatkan pengobatan.
  • Menghemat uang Anda, karena Anda tidak harus bolak-balik ke dokter.
Dengan perkembangan teknologi, kini tensimeter sangat mudah digunakan dan semakin terjangkau harganya. Jika Anda kesulitan menggunakan alat tersebut, Anda bisa meminta pasangan Anda atau orang lain untuk membantu Anda. Tekanan darah harus dicek pada waktu dan kondisi yang hampir sama setiap hari.

4. Mulailah berolahraga

Selain membantu menurunkan berat badan, olahraga memberikan manfaat tambahan pada tekanan darah tinggi. Olahraga aerobik 20-30 menit, 3 kali seminggu, dapat menurunkan tekanan darah 8 poin sampai setengah hari pada penderita hipertensi ringan. Olahraga yang paling bermanfaat untuk penderita hipertensi adalah berjalan, jogging, menaiki tangga, senam, berenang, bersepeda, tenis, dan olahraga lain yang meningkatkan denyut nadi dan mempertahankannya sampai setidaknya 20 menit. Olahraga non-aerobik seperti angkat beban, push-up dan sit-up tidak dianjurkan. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum memulai program olahraga, terutama bila sebelumnya Anda jarang melakukannya. Bila tekanan darah Anda sangat tinggi, dokter biasanya tidak menyarankan berolahraga sebelum tekanan darah Anda terkontrol.

5. Ambil obat antihipertensi Anda

Hipertensi sangat berbahaya karena biasanya tidak menimbulkan gejala sampai pada tahap yang fatal (makanya disebut “silent killer”). Berbeda dengan diabetes, Anda mungkin tetap merasa nyaman meskipun tidak minum obat. Namun, di dalam tubuh penyakit tersebut tetap menggerogoti Anda dengan merusak pembuluh arteri di mata, merusak ginjal, membuat bengkak jantung Anda, dll. Beberapa obat bermanfaat untuk mengobati hipertensi dengan mengurangi tekanan darah dan membantu Anda mengurangi risiko stroke, penyakit jantung, masalah mata, demensia atau gagal jantung.

6. Biasakan lidah Anda dengan makanan yang kurang asin

Selera kita sebenarnya sangat bisa dilatih. Bila Anda terbiasa makan makanan yang asin, pengurangan sedikit garam akan membuat Anda berkurang selera. Namun, itu hanya sementara. Setelah sekian lama, lidah Anda akan terbiasa. Berbagai studi menyebutkan adanya korelasi kuat antara asupan garam dan tekanan darah tinggi. Untuk menurunkan tekanan darah Anda, cobalah untuk mencapai target ideal 6 gram per hari dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, asupan idealnya adalah 4,5 gram per hari.
Saran Depkes : menganjurkan untuk menjalani diet rendah garam, meliputi diet ringan (konsumsi garam 3,75-7,5 g/hari), menengah (1,25-3,75 g/hari) dan berat (kurang dari 1,25 g/hari)
DASH-Natrium
Pengaturan pola makan atau diet asupan natrium dalam makanan yang bertujuan untuk mengontrol tekanan darah bagi penderita hipertensi. Caranya dengan membatasi asupan natrium sebanyak 1500 mg/hari.
Bagaimana Anda mengetahui asupan garam Anda? Satu sendok teh garam setara dengan 2 gram, hampir setengah asupan harian yang Anda butuhkan. Jumlah garam yang terkandung pada makanan kemasan dapat dilihat pada labelnya. Di sana biasanya terdapat keterangan berapa kandungan natrium-nya (dalam miligram, 1000 miligram = 1 gram). Untuk mengetahui berapa kandungan garamnya (natrium klorida), Anda bisa mengalikan jumlah natrium sebesar 2,5. Jadi, 1000 mg natrium kurang lebih berasal dari 2500 mg garam.

7. Berhentilah merokok

Segeralah berhenti merokok jika Anda didiagnosis hipertensi. Nikotin membuat darah lebih kental dan mudah menggumpal sehingga meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit arteri koroner. Berhenti merokok langsung menurunkan risiko Anda. Dua tahun setelah Anda berhenti merokok, risiko penyakit arteri koroner Anda sama dengan mereka yang tidak pernah merokok.

8. Ikuti rencana diet DASH

Rencana diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dianjurkan oleh para dokter di AS untuk penderita hipertensi.
Menu 2000 kalori/hari
Rencana Diet DASH
Jenis makanan
Porsi
Beras dan serealia
(termasuk 3 porsi gandum utuh setiap hari)
7 – 8
Buah
4 – 5
Sayuran
4 – 5
Susu dan produk susu rendah lemak
2 – 3
Daging, unggas, dan ikan
2 atau kurang
Kacang-kacangan, biji-bijian dan kedelai
4 – 5
per minggu
Lemak dan gula
terbatas
Dalam studi yang disponsori oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat, diet DASH terbukti memberikan manfaat tambahan untuk mengurangi tekanan darah hanya dalam 14 hari. Rencana diet ini didasarkan pada susunan makanan yang kaya buah-buahan dan sayuran, susu rendah lemak atau tanpa lemak, dan biji-bijian dengan komposisi (untuk rencana makan 2.100 kalori):
  • Karbohidrat = 55% dari kalori
  • Lemak = 27% dari kalori
  • Lemak jenuh = 6% dari kalori
  • Protein = 18% dari kalori
  • Sodium = 2.300 mg
  • Kalium = 4.700 mg
  • Kalsium = 1.250 mg
  • Magnesium = 500 mg
  • Kolesterol = 150 mg
  • Serat = 30 g

9. Cobalah bersikap santai

Mengambil waktu untuk bersantai setiap hari dapat membantu Anda mengontrol tekanan darah. Carilah beberapa teknik relaksasi yang Anda sukai dan lakukanlah secara teratur. Contoh praktek relaksasi antara lain meditasi di tempat yang tenang selama 15- 20 menit, bersyukur atas hal-hal positif dalam hidup Anda, dan terlibat dalam kegiatan yang menenangkan seperti senam tai chi atau mendengarkan musik. Musik yang menenangkan pikiran terbukti bermanfaat bagi penderita hipertensi. Sebuah studi pada 41 orang lanjut usia menunjukkan bahwa mereka yang mendengarkan musik untuk relaksasi dapat menurunkan tekanan darah mereka. Penemuan tersebut dipresentasikan pada Konferensi Tahunan ke-62 American Heart Association (2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.