Halaman

Jumat, 01 Mei 2020

Cuci Tangan Secara Baik dan Benar



LAMPIRAN IV (dari buku Mengenal Demam dan Perawatannya pada Anak/ dr Lusia)
CUCI TANGAN SECARA BAIK DAN BENAR


Mengapa Kita Harus Mencuci Tangan secara Baik dan Benar?
Mencuci tangan penting dijadikan kebiasaan, untuk mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh yang masuk melalui tangan yang kotor. 
Cuci tangan adalah cara termudah dan benteng pertama mencegah penyakit menyerang tubuh kita. Tangan merupakan pusat berlabuh berbagai bibit penyakit yang datang dari mana-mana, sebab tangan merupakan anggota tubuh yang paling aktif dan berperan dalam segala kegiatan, mulai saat bersalaman, memegang gagang pintu, menyentuh barang berkuman, kran, wastafel, alat-alat tulis, serta menyentuh segala sesuatu yang banyak disentuh khalayak umum, termasuk sehabis memegang uang.
Kita tidak di larang untuk menyentuh barang-barang tersebut, karena tidak mungkin juga kita tidak memegang barang-barang itu. Namun, cucilah tangan dengan baik dan benar. Dengan langkah sederhana ini, berarti sudah mencegah terinfeksi penyakit karena kuman (bakteri/virus/jamur/cacing) yang tersering ditularkan melalui tangan (80% penularan penyakit pada anak medianya adalah tangan), seperti E.coli pada kasus diare, bakteri Salmonella typhosa pada demam tifus, stafilokokkus pada bisul, dan virus influenza  pada flu
Misalnya, seseorang yang menderita flu atau pilek bila bersin atau beringus akan menutup hidung dengan kedua tangannya. Bila  menyentuh telepon ataupun benda lain maka virus  flu dan pilek dapat menetap dan hidup beberapa jam di benda yang disentuh oleh orang tersebut, yang bila disentuh oleh orang lain maka virus tersebut dapat tersebar ke orang lain Sebaliknya bila memegang barang berkuman kemudian menggosok mata, hidung dan mulut maka kuman dapat menyebar ke bagian tersebut.       . 
Mencuci tangan 5 kali sehari atau sesering mungkin dapat menurunkan risiko ketularan sampai 50 %.
Kapan?
·         Jika tangan terlihat kotor.
·         Ketika tiba di rumah, tempat kerja, dll setelah perjalanan.
·         Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, terutama apabila bahan makanannya mentah (ikan atau daging mentah).
·         Sebelum makan dan sesudah makan.
·         Setelah bermain.
·         Sesudah memegang uang.
·         Sebelum dan sesudah bersalaman.
S     Sebelum dan sesudah memakai masker.
·         Sebelum memegang bayi.
·         Sebelum menyusui
·         Setelah mengganti popok anak/pembalut.
·         Setelah bersin, batuk dan meniup hidung.
·         Saat mandi.
·         Sebelum menyentuh sikat gigi.
·         Setelah menggunakan toilet atau setelah buang air besar maupun buang air kecil
·         Setelah bersentuhan dengan benda-benda umum di sekitar.
·         Sebelum dan setelah memakai lensa kontak.
·         Sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan.
·         Setelah menyentuh binatang atau kotorannya.
·         Setelah menyentuh sampah.
·         Sebelum dan setelah mengobati luka.
·         Sebelum dan sesudah menyentuh orang yang sakit atau terluka.
Bagaimana?
Dengan Sabun dan Air (CTPS=Cuci Tangan Pakai Sabun)
Hasil riset pada saat orang mencuci tangan, ada bagian-bagian kulit tangan yang sering luput dari proses cuci tangan, yaitu bawah kuku, sela jari, pangkal jempol dan punggung tangan. Jadi, apapun teknik dan cara cuci tangan yang dipilih, prinsipnya tidak boleh ada bagian kulit tangan yang luput dari proses meniadakan bibit penyakit.

Cara benar mencuci tangan:
1.      Basuh/basahi tangan Anda dengan air mengalir yang bersih, kalau bisa yang hangat. Basahi hingga pergelangan tangan atau sampai siku.
2.      Tuangkan  sabun cair secukupnya pada seluruh permukaan telapak tangan, lalu gosok seluruh permukaan tangan/kedua tangan hingga ke pergelangan. Pastikan semua permukaan tangan terbasuh dengan air dan sabun. Bila menggunakan sabun batangan, gosokkan sabun ke telapak, punggung dan pergelangan tangan.

Sabuni dan gosok tangan (4-7) gosokan tiap langkah) selama minimal 15-20 detik atau atau setara dengan Anda menggumankan lagu “happy birthday” dua kali dalam hati


.

3.      Gosok kedua telapak tangan.
4.      Telapak tangan kanan menutupi punggung tangan kiri dengan menggosok sela-sela jari dan sebaliknya (menggosok punggung tangan dengan telapak tangan lainnya).
5.      Telapak tangan saling menggosok dengan juga menggosok sela-sela jari/bagian diantara jari.
6.      Kedua tangan saling bertautan kemudian saling menggosokkan (jari jemari sisi dalam kedua tangan saling mengunci).
7.      Gosok secara berputar ibu jari kiri digenggam oleh telapak tangan kanan, kemudian juga ke telunjuk dan sebaliknya.
8.      Dengan jari dirapatkan gosok daerah di bawah permukaan kuku jari tangan dengan cara diusap-usapkan ke telapak tangan kanan ke belakang dan ke depan  dan sebaliknya.
9.      Basuh/bilas keseluruhan tangan dengan air bersih mengalir hingga tidak ada lagi busa sabun dan tidak terasa licin untuk memastikan kuman terbuang bersama dengan aliran air (10 detik).
10.  Gunakan tisu untuk mematikan kran.
11.  Gunakan lap kering, handuk, tisu toilet/tisu kering atau hand dryer (mesin pengering tangan otomatis) untuk mengeringkan tangan.







Untuk mendapatkan hasil lebih baik saat Anda mencuci tangan:
·         Usahakan kuku Anda rapi terpotong pendek
·         Lepas jam, cincin dan gelang
·         Tidak memakai kuku palsu
·         Cuci pergelangan tangan depan belakang
·         Pastikan lengan baju tergulung dan usahakan tidak basah
      
Dengan sanitizer alkohol (pembersih tangan berbasis alkohol)
Karena kehidupan semakin cepat, sibuk, mengejar kepraktisan dan cara lebih instan, misalnya karena sulit air mengalir, maka mencuci tangan dengan tisu ataupun gel antiseptik bisa dilakukan. Asalkan kaidah mekanis dan kimiawi pada proses cuci tangan masih terpenuhi, yakni masih memungkinkan menggosok dan menyeka kulit tangan, serta bibit penyakit bisa mati.
Prosedur:
1.      Gunakan sekitar ½ sendok teh produk pada telapak tangan Anda, ratakan secara memutar atau ikuti petunjuk pada kemasan produk yang digunakan.
2.      Gosok kedua tangan Anda, di sela jari dan daerah kuku sampai mengenai  semua permukaan tangan. Lakukan  seperti dengan cara mencuci tangan dengan air dan sabun, gosok sampai kering (lama seluruh prosedur ± 20-30 detik).
3.      Pastikan pembersihnya kering sempurna sebelum menyentuh  sesuatu.

 


Bila tangan tampak kotor atau terkontaminasi darah/cairan tubuh orang sakit, cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sesuai langkah-langkah di atas dalam waktu 40-60 detik. Juga apabila telah melakukan 5 kali handrub (cuci tangan menggunakan cairan berbasis alkohol tanpa menggunakan air)
Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 70% alcohol) hanya bila sabun dan air mengalir tidak tersedia!
Kesalahan yang Harus Dihindari
1.      Jangan biasakan menggunakan satu tempat cuci tangan seperti kobokan secara bersamaan.
2.      Jangan sekali-kali menggunakan handuk/lap pengering bekas pakai orang lain. Lebih baik gunakan tisu penyeka sekali pakai.
3.      Jangan sekali-kali mencuci tangan menggunakan spons, apalagi yang bekas pakai. Spons adalah sarang kuman. Ingat kuman menetap di tempat yang lembab dan basah!  Menggunakan spons hanya untuk satu kali pakai.
Tips Menanamkan Kebiasaan Cuci Tangan.
·         Orangtua menjadi contoh bagi anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan atau sebelum memegang makanan, setelah buang air besar/kecil, setelah beraktivitas, seperti bermain, berolahraga, berkebun, setelah membuang sampah, setelah menyentuh binatang, dan lainnya. Jangan bosan mengingatkan anggota keluarga di rumah, terutama anak-anak
·         Beri kemudahan pada anak untuk memulai kebiasaan mencuci tangan dengan menyediakan wastafel khusus anak. Bisa juga meletakkan bangku kecil di bawah wastafel standar agar ia mudah mencuci tangan.
·         Sediakan perlengkapan cuci tangan yang menarik, seperti sabun cair yang wangi atau sabun batangan berbentuk unik dan berbau harum, handuk pengering tangan bergambar lucu. Letakkan di sekitar wastafel dan mudah dijangkau anak.
·         Ajari anak, bagaimana cara benar mencuci tangan. Untuk mencegah anak mencuci tangan dengan terburu-buru, bisa dilakukan sambil bernyanyi.
·         Beri hadiah atau apresiasi jika anak melakukan tugas  kebersihan dengan baik agar ia makin semangat melakukan kebiasaan sehat ini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.