Halaman

Rabu, 07 Oktober 2015

kode produk buah dan sayur




Makna Kode Label pada Buah dan Sayuran
Price Look-Up codes atau biasa dikenal juga sebagai PLU codes, PLU numbers, PLUs, produce codes, atau produce labels adalah nomor dentifikasi yang dicetak di stiker atau label berukuran kecil yang ditempel pada kulit/fisik buah dan sayur juga kacang-kacangan di supermarket-supermarket atau grocery stores. PLU codes berguna bagi distributor, dalam hal ini supermarket-supermarket atau grocery stores, untuk membuat kontrol inventori dan check-out lebih mudah, lebih cepat dan lebih akurat.Namun, PLU codes juga berguna bagi konsumen. Dengan melihat PLU codes konsumen dapat mengetahui bagaimana buah dan sayur tersebut diperlakukan sehingga konsumen dapat menilai apakah buah dan sayur tersebut organik atau tidak.
Kode ini terdiri dari lima digit. Digit pertama menunjukan proses pertumbuhan buah dan empat digit terakhir menunjukan nama/jenis buahdan sayur yang dipersingkat melalui angka. Misalnya untuk pisang memiliki kode 4011, 3420 untuk pir, dan 3616 untuk apel.

Sistem ini dikelola oleh Federasi Internasional Standar Produk (FISP)/International Federation of Produce Standards (IFPS) sebuah koalisi global asosiasi buah dan sayuran yang dibentuk pada tahun 2001.Untuk menghasilkan standar yang lebih baik, pada Juli 2012 federasi ini kemudian menetapkan adanya tiga kategori di digit pertama, yaitu angka "9' untuk kategori buah organik, angka "8' untuk produk hasil rekayasa, dan angka "0" untuk kode ini biasanya angka  0 tidak ditulis dan ditulis empat digit kode buah saja untuk non organik.

A.    Jika PLU codes terdiri dari empat digit angka. Angka 0(nol) angka ini sering tidak dituliskan sama sekali sehingga angka yang tertera menjadi 4 digit (kode buah saja). Buah atau sayur yang berlabel dengan kode ini ditanam/diproses secara tradisional/konvensional/secara tidak organik, menggunakan pupuk kimia berbasis petroleum dan sarat akan pestisida dan bahan kimia lainnya.
B.     Jika PLU code terdiri dari lima digit angka dan dimulai dengan angka 8 berarti buah dan sayur tersebut adalah produk genetically modified organisms (GMO) atau produk yang sudah direkayasa secara genetik sehingga tidak alami lagi .Dengan kata lain untuk menghasilkan buah ini beberapa ilmuan menggunakan teknologi baru untuk mentransfer gen dari satu spesies ke spesies lainnya.Adanya buah hasil genetis sebenarnya untuk mempercepat proses panen dan menghasilkan buah yang lebih baik lagi. Misalnya, tomat yang awalnya tidak bisa ditanam di daerah bersuhu rendah direkayasa supaya dapat menjadi tanaman tahan beku dan memiliki musim tiumbuh lebih lama. Caranya sungguh unik, yakni dengan menggunting gen ikan flounder(ikan yang hidup di daerah es di Arrtik) dan merekatkan gen tersebut pada buah bulat merah. hasilnya tomat pun dapat ditanam di segala cuaca. Namun, beberapa pakar sedikit mengkhawatirkan keselamatan para konsumen..Itu sebabnya banyak konsumen di Asia dan Eropa yang menuntut agar produsen buah mampu memproduks imakanan yang bebas dari modifikasi secara genetik.
Catatan buruk: ada bibit kedelai transgenik yang diperuntukkan untuk pakan ternak saja. Bagaimana bila ketidaktahuan masyarakat atau petani kemudian bibit impor ini ditanam lalu hasilnya dikonsumsi oleh manusia? Makanya perlu kajian untuk menetapkan  bahan pangan produk transgenik apa yang boleh dan tidak boleh masuk ke Indonesia dan dikonsumsi oleh manusia.
C.     Jika PLU codes terdiri dari lima digit dan dimulai dengan angka 9. Angka ini sering kali disebut sebagai angka yang sempurna.Stiker produk buah dan sayur yang terdapat angka 9 di depan umumnya buah yang paling aman dikonsumsi. Buah ini diproses secara organik, ditanam secara alami tanpa penggunaan pestisida atau bahan kimia lainnya. dan diperhatikan betul tingkat kematangannya sebelum akhirnyaia dipasarkan..Sebagai alternatif penggunaan pestisida, bahan pangan organik lebih banyak mengandalkan pada rotasi tanaman, penggunaaan pupuk hijau dan pupuk kandang serta pengendalian hama secara hayati dan fisik.  

Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa buah dan sayur dengan PLU codes yang terdiri dari 5 digit angka dan dimulai dengan angka 9 adalah yang paling sehat dan paling aman dikonsumsi.

Kode PLU pada buah bertujuan agar memperkenalkan standar global untuk penetuan harga.Itu sebabnya, secara Internasional buah dengan kode angka 9 di depan jauh lebih mahal dibandingkan yang lain. Hal tersebut sesuai dengan manfaat yang diberikan.

Pembudidayaan tanaman buah dan sayur di Indonesia tidak terlepas dari penggunaan pestisida untuk membasmi hama tanaman tersebut. Pada buah atau sayur biasanya masih terdapat residu pestisida yang menempel. Namun bila terpaksa mengkonsumsi produk non organik sebaiknya lakukan hal di bawah ini :
  • Merendam buah atau sayur dalam air tanpa dipotong terlebih dahulu, bisa juga dengan menambahkan larutan pencuci sayur dan buah, kemudian mencuci pada air yang mengalir (air keran) agar tidak menempel kembali pada buah dan sayur..
  • Menguliti kulitnya sebelum dikonsumsi.
  • Menyimpannya terlebih dahulu, karena setelah 15 hari kadar pestisida pada buah akan berkurang.
kerugian produk pertanian organik:
1. produk pertanian organik masih berisiko tercemar mikroba yang menggunakan pupuk organik, misalnya dari pupuk kandang.
2. penampilan fisik produk tanaman organik tidaklah terlalu menarik. Ada kemungkinan berlubang-lubang karena ulat.

Yang harus diperhatikan untuk semua produk bahan pangan pertanian ini cucilah bersih-bersih dengan air mengalir sebelum diolah dan dikonsumsi dan pilihlah buah dan sayur dengan penampakan yang baik, warnanya cerah atau tidak kusam, serta menunjukkan kesegaran..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.