Halaman

Sabtu, 02 April 2016

Flora







Adenium Mawar Gurun Nan Eksotis


Adenium obesum nama populernya Kamboja Jepang. Namun walau ada embel-embel “Jepang” di belakangnya, tanaman hias ini bukan berasal dari Jepang, melainkan dari Afrika dan Arab. Sebutannya di tempat asalnya adalah Mawar Padang Pasir (desert rose). Disebut Adenium karena salah satu tempat asal adenium adalah daerah Aden (ibukota Yaman).
Masyarakat  Indonesia menamakannya kamboja Jepang, mungkin dikaitkan dengan stereotype yang beredar. Contohnya buah-buahan yang besar biasa disebut Bangkok, sedang tanaman yang kecil-kecil biasa disebut Jepang, sehingga jika dahulu kala sudah ada kamboja yang sosok tanamannya tinggi besar, maka begitu ada tanaman yang sosoknya kecil tapi mirip kamboja, disebutlah kamboja Jepang.
Sebenarnya kamboja adalah jenis Plumeria, kerabat jauh dari Adenium. Beberapa perbedaan antara Adenium dengan Plumeria adalah sebagai berikut:
·         Adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang. Akar Adenium juga dapat membesar menyerupai umbi.
·         Plumeria berbatang kecil memanjang tanpa bentuk umbi, dengan sosok tanaman yang besar dan dapat tumbuh tinggi, dengan bentuk daun panjang dan besar.


Warna bunganya indah, mahkotanya dihiasi dengan corak yang memesona. Motifnya beragam seperti strip, bercak atau bintik-bintik, sehingga semakin menarik penampilannya. Keindahan adenium tidak hanya pada bunga, tetapi juga pada bentuk bonggolnya yang unik dan menarik. Sosok kompak, pendek dan bercabang banyak menyerupai bonsai. 
Adenium yang dijual di nurseri-nurseri kebanyakan dari jenis obesum. Adenium obesum adalah genus spektakuler yang berasal dari gurun pasir di daratan Afrika dan Arab. Di habitat asalnya, adenium banyak dijumpai sebagai tanaman semak liar, hingga tumbuh raksasa. Adenium dapat tumbuh subur dengan tinggi mencapai 12 meter.
Meski hidup di daerah yang sangat panas dan kering, tanaman ini bisa bertahan hidup hingga ratusan tahun. Ini terjadi karena akar adenium bisa menyimpan air. Akarnya yang sangat besar mampu menyimpan air dan mensuplai air hingga satu tahun, walau tidak ada pasokan air. Tidak heran bila adenium bisa hidup di daerah gurun pasir. Kini, tanaman tersebut tidak hanya tumbuh di Afrika dan Arab, tetapi sudah menyebar ke Negara-negara lain. Bahkan, sekarang produsen terbesar adenium dinominasi Amerika Serikat. India, Taiwan, dan Thailand. 
Akar adenium membesar bagai umbi. Bentuknya meliuk-liuk ke kanan dan ke kiri, saling berhimpitan, sehingga sangat artistik. Membesarnya akar hingga berupa bonggol tergantung umur dan asal bibit. Bonggol akan lebih cepat muncul dan artistk bila ia berasal dari bibit biji. Pada usia 2─3 bulan sejak penyemaian biji, pangkal batang tanaman sudah kelihatan membesar. Pangkal batang tersebut berbentuk bulat seperti bawang merah. Cara stek atau cangkok, kendati bisa juga membentuk bonggol, butuh waktu amat lama. Itu pun hasinya kurang bagus.
buah Adenium
Buah Adenium



Buah adenium terletak di ujung tunas, tumbuhnya berpasangan (dua buah) dengan bentuk buah pipih panjang. Warnanya hijau ketika muda, lalu berubah coklat ketika dewasa. Di dalam buah inilah, terdapat biji-biji. Satu buah adenium berisi sekitar 20-40 biji. Nah , biji- biji inilah yang kelak akan disemaikan. 

 







Perawatan dan Pemeliharaan



Adenium cocok tumbuh di daerah panas, kering dan bersuhu tinggi. Kebutuhan sinar matahari langsung yang diperlukan minimal 7─9 jam per hari. Jika ditempatkan di daerah dingin atau teduh, adenium dapat tumbuh, tapi relatif lambat. Dan, jumlah bunga yang muncul pun sedikit.
Karena habitat asalnya gurun pasir, adenium tidak memerlukan penyiraman intensif. Tanaman hias ini bisa bertahan lebih dari satu bulan tanpa penyiraman dalam kondisi seperti itu. Hanya daun-daunnya saja yang rontok. Adenium menyimpan air di dalam akarnya yang besar.Jika berada di lingkungan yang kekurangan air, tanaman ini akan memanfaatkan cadangan air di dalam akarnya. Pemberian air yang berlebihan malah akan membuatnya mudah terserang batang busuk.
Lokasi penananam adenium idealnya terbuka dan mendapat sinar matahari yang cukup. Idealnya di tanam di daerah panas hingga ketinggian 700 m dpl, suhu 25─30 derajat Celsius. Di dataran tinggi (ketinggian lrbih dari 1000 m dpl), atau tempat teduh, pertumbuhan tanaman cenderung lambat, dan malas berbunga. Batang pun terlihat kurus.
Jika ditanam dalam pot, sebaiknya tanaman diletakkan di tempat yang terhindar dari tiupan angin kencang atau guyuran hujan deras. Halaman rumah atau teras terbuka adalah tempat ideal untuk adenium, karena di lokasi tersebut selalu mendapatkan sinar matahari.
Biasanya tanaman ini mulai berbunga pada musim semi yaitu, saat sinar matahari bersinar penuh. Selain untuk merangsang pembungaan, sinar matahari juga berguna untuk pertumbuhan batang dan cabang. Sinar matahari membuat akar kokoh, membesar dan menjulang. Tidak hanya itu, sinar matahari juga memicu pertumbuhan cabang dan membuat cabang besar.
Penyiraman sebaiknya dilakukan pagi hari antara jam 7.00 s/d jam 9.00, gunakan air yang bersih pH 6-6,5 dan lakukan penyiraman secukupnya sampai air keluar dari lubang pot, itu tandanya penyiraman sudah merata.
Dua variasi interval penyiraman adenium:
1.      Siram adenium 2 hari 1 kali hanya media, interval 1 minggu seluruh tanaman.
2.      Siram adenium seminggu 2 kali, diantaranya hanya media.
3.      Atau mengambil interval sendiri berdasarkan pengamatan sehari-hari.
Penting! sebelum menyiram lihat kondisi media
Pada musim hujan di mana kondisi media basah terus, fungsi penyiraman lebih banyak sebagai pembilas kotoran-kotoran yang menempel pada daun, batang maupun bonggol.   





Ragam jenis adenium
Sekarang adenium memiliki banyak varian. Ada yang bertbunga besar, mahkota berdiameter 7-12 cm, dan mahkota mini dengan diameter kurang dari 5 cm bahkan, beberapa jenis memiliki corak pada mahkotanya. Jenis- jenis terbaru itu merupakan hasil persilangan dari adenium spesies.
a.       Adenium spesies (Jenis asli)
Merupakan adenium yang belum disilangkan. Jenis adenium spesies yang banyak ditanamam di Indonesia adalah Adenium Obesum. Beberapa jenis adenium spesies a.l:
1.      Adenium Obesum var. Obesum.
2.      Adenium Obesum var. Boehmianum
3.      Adenium Obesum var Multiflorum
4.      Adenium Obesum var. Oleifolium
5.      Adenium Obesum var Socotranum
6.      Adenium Obesum var Somalense
7.      Adenium Obesum var Swazicum
8.      Adenium Arabicum
b.      Adenium Hibrida (varietas)
Beragam Adenium Hibrida hasil silangan penangkar dari Thailand, India dan Amerika Serikat.
Beberapa jenis adenium hibrida terbaru diantaranya:
Apsara, Cellona, Blanca, Chiara, Chiello, Eye of Storm, Helio, Laviosa, Neomsa, Teamu, Ye-lo, Zahra.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.